Disitu saya menyadari stamina dan fisik saya tidak bisa mengikuti semangat saya. Saya langsung menyabarkan diri saya untuk berdamai dengan keadaan. Biarlah waktu yang akan menjawab, yang penting kita terus berusaha dan berdoa.
Setelah hampir 3 bulan kurang lebih, saya dianjurkan oleh kk Fatimah sang pengobat untuk memberi beban 10 persen kepada kaki saya yang fraktur. Setelah itu ditambah lagi ukuran bebannya 10-20 persen.Â
Setelah berapa lama saya tambah lagi bebannya, ternyata bengkak sedikit pada sambungan tulang kering yang patah. Jadi saya memutuskan tidak menambah beban lagi karena mungkin berat badan saya yang over, sekitar 85-89 kg dengan tinggi 163 cm.. jafi untuk sementara ini saya tunggu berat badan turun lagi tapi tetap dengan asupan zat gizi yang cukup. Cuma karbohidrat dikurangi.Â
Dari pengalaman ini saya menyimpulkan harus banyak bersabar dan hati hati selama pengobatan patah tulang karena patah tulang ini jarang mematikan, tapi proses pertumbuhan tulang memakan waktu yang lama dan menyuruh kita bersabar.
Innallaha ma asshobirin. Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. Tetap semangat tetap bersyukur. Tetap berjuang tetap termotivasi. Salam sayang.