Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Markudut dan Ibu Girang yang Terhormat

10 November 2021   03:54 Diperbarui: 10 November 2021   04:01 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tampak olehnya Ibu Girang sudah menunggu kedatangannya di ruang tamunya..Pakaian daster tipis berbahan sutra yang dikenakan Ibu Girang pagi itu membuat kelakian Markudut naik. Walaupun usia Ibu Girang sudah kepala Lima, namun penampilannya tak kalah dengan anak-anak ABG kini. Perawatan wajah dan tubuh sangat diprioritaskannya. Markudut pernah mengantar Ibu Girang ke salon kecantikan saat mereka ke Kota.

Ibu Girang menuntun tangan Markudut masuk ke dalam kamar pribadinya yang sangat luas. Aroma keharuman menyapa Markudut saat masuk ke dalam kamar itu. Markudut teringat dengan kamar pengantinnya. Sementara di dalam rumah tak ada seorang pun. Maklum, Ibu Girang adalah  seorang janda. Sementara anak-anaknya tinggal diluar Kota.

Di dalam kamar, dengus nafas keduanya terdengar lirih seiring cahaya matahari yang mulai meninggi. seiring makin meningginya syahwat kedua anak manusia itu yang berada dalam selimut kesesatan jiwa.

Sejak menjadi Tim Sukses Ibu Girang itu, Markudut jarang di rumah. Hanya mampir ke rumah sebentar dan mengambil berkas-berkas yang tertinggal di rumah..Markudut pun sudah jarang mencicipi masakan istrinya karena terburu-buru harus pergi lagi. Maklum masa Pemilu tinggal menghitung hari. Demikian pulang ke rumah sudah larut malam dan langsung tertidur.

Markudut adalah tokoh muda di Kampungnya. Sekolahnya tinggi. Markudut dikenal sebagai tokoh muda kampung yang pandai bicara dan mempengaruhi orang. gerakannya sangat dinamis. Bergaul dengan semua kalangan. Tak heran bila Ibu Girang mengajaknya sebagi Tim Sukses untuk membantu dirinya. Ditambah nilai plus lainnya, Markudut orangnya ganteng dan bertubuh atletis. Saat masih bujangan, Markudut idola kaum hawa di kampus dan di kampungnya.

Dan sudah hampir lima tahun menikah, Markudut dan istrinya belum dikaruniai momongan. beberapa kali memeriksa diri di dokter khusus kandungan, keduanya diminta untuk menghilangkan ketegangan yang ada dalam pikiran mereka. Maklum Markudut saat itu belum mempunyai pendapatan yang pasti.

" Bapak dan Ibu jangan terlalu banyak pikiran. Rileks saja," saran dokter kandungan.

Kini, setelah Markudut punya pendapatan yang agak lumayan sebagai tim sukses, waktu pertemuan pasangan suami istri itu sangat minim. Saat Markudut pulang ke rumah, istrinya sudah tidur.

" Abang luangkan waktu untuk kita berdua dong. jangan ngurus kegiatan kampanye Ibu Girang saja," rengek istrinya.

" Tapi waktu pemilihan sudah dekat Bu. Tak ada lagi waktu untuk berleha-leha. Semua timses bekerja dengan keras tanpa mengenal waktu," jawab Markudut.

" Insya Allah, kalau pesta demokrasi sudah selesai, kita buat waktu untuk dirimu hamil," lanjut Markudut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun