Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Wanita yang Masih Menantang Cahaya Matahari Esok Pagi

26 Oktober 2021   00:37 Diperbarui: 26 Oktober 2021   00:50 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hidup memang harus dihadapi, sepahit apapun yang telah terjadi. Dan hidup harus dilakoni. Nasehat orangtua dan desakan keluarga besarnya membuat Asi bersedia menerima lamaran dari seorang lelaki muda untuk menjadi suaminya. Soal apa yang akan terjadi nantinya harus dihadapinya sebagai sebuah konsekwensi dari perjalanan hidupnya. 

Dan Asi tak akan menyesali atas apa yang telah terjadi. Tak menyesali. Asi siap menghadapi lakon hidup berikutnya dengan episode-episode lain yang akan dialaminya selama tubuhnya masih bernyawa. Catatan hitam yang telah menorehkan tinta merah dalam buku perjalanan hidupnya sebagai manusia di bumi ini adalah bekal hidupnya untuk menghadapi masa mendatang yang main ganas.

Malam makin melarut. Kerlap kerlip bintang dilangit makin bercahaya dan sangat indah.Kunang-kunang terus menari. Tariannya tebarkan warna-warni. Asi pun terlelap dalam mimpinya menyongsong masa depan. Ya, masa depan untuk anak-anaknya kelak. 

Toboali, selasa dinihari yang indah, 26 Oktober 2021

Salam sehat dari Kota Toboali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun