Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Divaksin Yes, Disuntik No

16 Januari 2021   15:48 Diperbarui: 16 Januari 2021   15:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikhtiar pemerintah untuk melawan pendemi Covid-19, tampaknya tak main-main dan tak usah diragukan lagi. Dampak pendemi Covid-19 telah membuat sendi kehidupan menjadi kurang baik. Dan ihtiar itu terus diformulasikan Pemerintah untuk kesehatan warganya. Vaksinansi Covid-19 telah dimulai.

Dan tak tanggung-tanggung Presiden Jokowi memimpin langsung gerakan proses vaksinansi Covid-19 itu dengan menerima suntikan vaksinansi Covid-19 di istana negara rabu 13 Januari lalu. Dan diikuti semua elemen pejabat negara dan pejabat publik lainnya. Di daerah para pejabat daerah mulai Gubernur hingga Bupati ikut melaksanakan vaksinansi Covid-19.

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr. Ede Surya Darmawan menjelaskan vaksin sejatinya 'alat' buat melindungi tubuh dari penyakit tertentu. Tujuan terbesar vaksinasi Covid-19 ialah menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok di populasi masyarakat Indonesia.

 Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa, selain memberikan kekebalan terhadap individu, vaksinasi yang bisa menciptakan herd immunity akan melindungi masyarakat secara luas, termasuk orang yang tidak menjalani imunisasi karena sebab tertentu.

Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kita juga perlu, bahkan harus ikut mensukseskan program vaksinansi C0vid-19 ini sebagai upaya untuk meningkatkan daya imun tubuh kita dan demi kesehatan kita pribadi maupun orang sekitar kita. Program vaksinansi Covid-19 ini wajib kita dukung.

Persoalan memang ada pada kecenderungan yang inheren pada beberapa orang yang phobia terhadap jarum suntik. termasuk penulis sendiri yang kurang nyaman kalau di suntik. Lebih baik minum obat daripada disuntik. 

Tapi untuk program Vaksinansi Covid-19 yang tak bisa digantikan dalam bentuk tablet atau obat, maka melawan phobia terhadap jarum suntik harus dilawan. Tak ada ada ampun. Tak ada kata takut untuk disuntik atau menerima vaksinansi Covid-19 lewat jarum suntik. 

Semua ini demi kepentingan kesehatan kita pribadi maupun untuk kepentingan orang banyak. Kalaupun rasa takut masih menghantui pikiran kita, tentunya kita bisa berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis sehingga ada jalan keluar terbaik untuk mengatasi rasa takut terhadap jarum suntik. Toh proses penyuntikan tak berlangsung lama. 

Pengakuan beberapa tokoh penting negeri ini yang tidak merasakan dampak apapun usai divaksinansi Covid-19, mestinya makin menguatkan jiwa kita bahwa program vaksinansi Covid-19 harus kita dukung dan wajib kita sukseskan dengan cara ikut berpartisipasi.

Pada sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak berarti akan melonggarkan protokol kesehatan. 

Meski sudah ada vaksin Covid-19, seluruh warga di Indonesia tetap perlu disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama 3M. Protokol 3M ialah memakai masker secara benar; cuci tangan dengan sabun dan air mengalir (hand sanitizer); serta menjaga jarak dan menjauhi kemurunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun