Wanita setengah baya itu masih ingat ketika dirinya tak mampu menahan gejolak mudanya ketika pada suatu malam di dangau sawah dengan diterangi rembulan dan sinar purnama yang indah diselingi desis angin yang mendesah, dirinya tak mampu menahan diksi manis yang dinarasikan Ali yang membuatnya tak mampu menjaga martabat dirinya sebagai perempuan. Dirinya amat menyesal tak mampu melawan godaan malam.
" Aku akan bertanggungjawab. Aku akan menikahimu. Dan aku akan datang melamarmu," ungkap Ali usai malam jahanam itu. Rembulan pun tersenyum mendengar narasi Ali.
Rencana tinggal rencana. Keputusan Ali untuk menikahi dirinya bukan hanya mendapat penolakan dari keluarga Ali, namun ditolak oleh para sesepuh Desa. Bahkan secara diam-diam, keluarga Ali beberapakali menawarkan paket menarik untuk dirinya bila mau menggugurkan kandungannya. Namun wanita itu tetap kukuh pada komitmennya untuk membesarkan anak dalam kandungannya.
" Apapun yang kalian tawarkan kepada saya,takkan mampu melawan tekad saya untuk mengurus darah daging saya. Ini darah daging saya," teriak wanita itu. Dan keluarga Ali pun mundur teratur. Pulang tanpa membawa hasil.
Kodir tahu dan sangat paham resiko yang dia lakukan malam ini. Setidaknya semua mata akan menunjuk dirinya sebagai pelaku. Dan Kodir sangat yakin saat ini di rumahnya, diujung Desa ratusan orang bahkan puluhan aparat kini sedang mencarinya.Â
Namun lelaki muda itu tak gentar. Setidaknya dendamnya selama ini telah tertuntaskan walaupun dia harus meninggalkan Desa yang telah membuatnya tampil berani sebagai lelaki dewasa dalam mewujudkan ambisinya sebagai pendendam. Ya, dendam terhadap lelaki tua bernama Ali yang telah membuangnya dalam percaturan hidup. lelaki yang telah membuatnya tak bermartabat sebagai manusia.
Diujung Desa, sisa-sisa kebakaran masih terasa. Baunya masih menghangat. Sehangat jiwa Kodir yang terus berjalan menyusuri jalanan kecil di rimba Desa menuju tempat barunya untuk memulai kehidupan barunya sebagai manusia baru yang bermartabat dan berharga diri.
Toboali, November 202
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI