Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Kau, dan Kolase Kata

9 Agustus 2020   00:12 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com

Aku akan menjadi malam, jika kau memutuskan untuk berdiam di tubuh rembulan. Akupun akan meratapi pagi, karena kau lantas meninggalkan aku sendiri.

Aku akan menjadi pagi, jika kau memilih merenangi embun, di permukaan telaga daun-daun. Akupun akan menolak kedatangan matahari, karena kau lantas menguap pergi.

Aku akan menjadi purnama, jika kau menyukai nyanyian serigala. Aku akan mengaransemen lolongannya, sehingga kau bahagia, karena ternyata kengerianpun bisa menjadi sebuah orkestra.

Aku akan menjadi senyap, jika kau menginginkan keramaian melenyap. Dalam sepi, aku adalah dinihari. Dan kau bisa tenggelam dalam keindahan sunyi.

Aku menjadi beranda, tempatmu duduk merenda tanda baca. Sebelum akhirnya koma berakhir, dan titik menjadi muara takdir.

Aku menjadi apa saja. Ketika kau rasa semua baik-baik saja. Lalu aku menjadi paripurna, saat kau berkata; kisah kita telah menjadi sempurna.

Bogor, 8 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun