Aku akan menjadi malam, jika kau memutuskan untuk berdiam di tubuh rembulan. Akupun akan meratapi pagi, karena kau lantas meninggalkan aku sendiri.
Aku akan menjadi pagi, jika kau memilih merenangi embun, di permukaan telaga daun-daun. Akupun akan menolak kedatangan matahari, karena kau lantas menguap pergi.
Aku akan menjadi purnama, jika kau menyukai nyanyian serigala. Aku akan mengaransemen lolongannya, sehingga kau bahagia, karena ternyata kengerianpun bisa menjadi sebuah orkestra.
Aku akan menjadi senyap, jika kau menginginkan keramaian melenyap. Dalam sepi, aku adalah dinihari. Dan kau bisa tenggelam dalam keindahan sunyi.
Aku menjadi beranda, tempatmu duduk merenda tanda baca. Sebelum akhirnya koma berakhir, dan titik menjadi muara takdir.
Aku menjadi apa saja. Ketika kau rasa semua baik-baik saja. Lalu aku menjadi paripurna, saat kau berkata; kisah kita telah menjadi sempurna.
Bogor, 8 Agustus 2020