Langit biru di atas sana
sesungguhnya adalah kanvas merah muda
bagi orang-orang yang bersedia menyisihkan
hati dan kerinduan
kepada Yang telah meniupkan ruh dan haribaan
Pagi seperti deretan kaca
menyanyikan kantata
bagi jiwa-jiwa yang dengan sukarela
mendermakan senyuman tulus
teruntuk peradaban yang makin tergerus
lalu mengulurkan tangan
menyembelih segenap keraguan
atas sebuah keyakinan
Hari ini
sunyi memilih melarikan diri
untuk memberi tempat paripurna
bagi keramaian yang akan tiba
di mana-mana
ketika sorot-sorot mata
saling membiaskan cahaya purnama
meski rembulan telah terbenam
digantikan matahari yang menyingsing perlahan
Hari ini
keturunan Ibrahim mengasah kelewang
mengiris dan menyayat waktu senggang
untuk disajikan pada perjamuan
bagi siapapun yang digolongkan
untuk mencicipi setitik bahagia
sebelum kembali disambangi koma
keesokan harinya
Bogor, 31 Juli 2020