Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Tidak Sengaja

14 Juni 2020   10:59 Diperbarui: 14 Juni 2020   11:03 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sengaja
mengintai sampai di mana cahaya matahari
membelai gigil pagi
menyampaikan pesan paling hangat
dari tajuk rencana hari ini

Ternyata aku menemukan
mosaik paling romantis
dari sisa-sisa gerimis
di permukaan daun Kamboja
yang mulai bersajak atas nama cinta

Aku sengaja
mencari di mana letak tanda baca
pada deretan kalimat
yang dibaca dengan teramat sangat khidmat
pada sidang peradilan paling khianat

Ternyata aku menjumpai
berlarik-larik kata manis
dari mulut aniaya
orang-orang pintar bertoga
yang lupa mengenakan kacamata

Aku tidak sengaja
menyumpahi buruknya wajah dunia
lalu berpaling untuk saling bersitatap
dengan aura keadilan yang melindap
secepat larinya anjing kurap

Dunia memandangku
yang menyumpahinya dengan ujung lidah kelu
lalu berbisik lirih dengan nada putus asa
itu tidak apa-apa, semua akan tetap baik-baik saja
bertepuk tanganlah
daripada menyumpah
apa yang kau lihat adalah bagian dari upacara
dari sandiwara yang lebih dari sekedar sempurna

Aku terpana
sambil menelan ludahku yang paling berbisa
berharap dan berdoa
semoga lidah neraka jangan sampai lupa menjilati mereka

Bogor, 14 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun