Seandainya sunyi, mengajakmu bertatap muka
Di sebuah gua yang tidak berlampu
Dan kenangan yang tak bermasa lalu
Apakah kau bersedia memenuhinya
Untuk berbincang ringan tentang cahaya?
Mungkin kau akan menemukan sebuah rahasia
Yang selama ini terkubur
Dalam kegelapan yang kufur
Dan membuatmu menisankan masa silam
Di sebuah upacara tanpa pemakaman ?
Semisal percakapan, meninggalkanmu seorang diri
Di sebuah tempat yang kehabisan kata-kata
Apakah kau lantas berdiam diri
Membiarkan separuh bibirmu
Ditenggelamkan rasa kelu?
Atau kau memilih berteriak
Selantang serigala alfa
Di antara celah purnama
Yang terbuka menganga
Pada rumah langit yang menabur warna hitam
Sebagai isyarat sempurna berlalunya masa silam?
Maka jadilah sajak dan puisi
Agar kau bisa bersaksi
Mengenai bait-bait yang tetap berkata
Meski mulut terkunci di dalam biara
Bogor, 3 Juni 2020