Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 4

12 April 2020   06:43 Diperbarui: 12 April 2020   06:43 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 3

Congo Basin, 0.60S, 17.77 E
Blok Tebangan-Golden Logging Timber Company

Chainsaw Man bernama Sefu itu membuka helmnya. Tubuh dan kepalanya basah kuyup oleh keringat. Sudah 5 batang pohon berukuran di atas 150 cm berhasil ditumbangkannya. 

Karena ukurannya yang sangat besar dengan tajuk yang begitu rimbun, teknik menebang yang selama ini dipunyainya tidak mampu membuat pohon itu roboh secara sempurna. Ada 2 pohon Afrormasia berdiameter 250 cm yang tumbang dan tercerabut berikut akar-akarnya.

Sefu membuka tutup botol minumnya. Cuaca Afrika sangat panas dan selalu membuatnya kehausan. Karena itu selama menjadi chainsaw man hingga nyaris 20 tahun ini dia selalu membawa bekal minum yang banyak.

Sambil menikmati aliran air yang menyusur kerongkongannya, mata Sefu terantuk pada sebuah pemandangan yang menarik perhatiannya. Di antara akar-akar besar pohon tumbang dilihatnya sekumpulan jamur berwarna merah muda yang nampak begitu segar.

Sefu bangkit buru-buru. Makan malam lezat malam ini! Jamur jenis phallus itu dipanennya semua menggunakan tangan telanjang dan dimasukkan ke keranjang bekal.


Sefu berpikir cepat. Mungkin tidak hanya pada akar pohon ini saja jamur yang lezat itu berada.

Benar saja. Setelah ditelusurinya pada pohon besar yang juga tumbang seakar-akarnya, Sefu menjumpai jamur yang sama. Kali ini malah lebih banyak sampai-sampai keranjangnya penuh dengan jamur.

Hari ini Sefu benar-benar riang. Selain berhasil menebang pohon melebihi target yang ditetapkan mandor, Sefu menebang 8 pohon dari target 7 pohon, dia juga bisa berpesta jamur nanti malam. Bersama teman-temannya sambil minum arak Afrika. Sefu sudah bisa membayangkan seperti apa keriuhannya.

Sambil bersiul-siul gembira, Sefu meletakkan peralatan kerjanya dan beranjak menuju kamar mandi. Tidak lupa dibawanya keranjang berisi jamur itu agar bisa dicuci di kali kecil pinggiran camp yang mengalir menuju sungai besar Zaire.

Sementara di kantor kecil Golden Logging Timber Company yang kecil dan berantakan, Mister Bob sedang menganalisa pekerjaan hari ini bersama Adisa dan Essien. Fabumi tidak nampak di antara mereka. Nampak bahwa keputusannya sudah bulat untuk pergi besok pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun