Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota yang Melahirkan Khatulistiwa

21 Januari 2020   13:57 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak cinta bergelantungan
pada ribuan lampion merah
di kota yang memanggang tubuh
hingga keringat yang runtuh
hanya serupa gerimis tipis
lalu mengabut hangat
di kedalaman retina
dan permukaan iris mata

Kota ini ingin merayakan tahun yang berganti
dengan menyingkirkan segenap gelisah
ke tepian sungai-sungai besar
yang menjadi ibu dari lautan
dan hutan-hutan raksasa
yang kini nyaris tinggal cerita

Kota ini juga ingin mengucapkan selamat
atas kelahiran kembali
kebaikan dan kemuliaan
di tahun yang disemai bunga-bunga
dan raungan para naga
pada hari yang menyebarkan bahagia
secara cuma-cuma

Kota ini adalah rahim
dari kelahiran anak-anak khatulistiwa
yang masih menyimpan matahari
di malam hari
untuk menghangatkan hati
tepat saat dimulainya musim semi

Pontianak, 21 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun