Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Tengah Riuh Rendah Sajak dan Doa

19 Januari 2020   14:57 Diperbarui: 19 Januari 2020   15:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku nyaris menemukanmu
di antara kata-kata yang tercerabut
dari akar kalimatnya
berupa puisi-puisi
yang adalah sorot mata
darimu yang memandangi langit mendekati sirna
oleh senja
dan juga airmata entah siapa

Mungkin itu airmatamu
yang telah lama kau simpan
bersama kenangan yang membatu
kini dihujani mesiu
dari hamburan peluru yang adalah rintik hujan
berupa percik demi percik genangan
lalu layar terkembang
dan menampakkan film bisu
tentang perjalanan masa lalu

Barangkali itu bukan masa lalumu
yang berdebu
karena matamu masih terlihat jernih
senyummu telah nampak lilih
dan pipimu tetap merona
persis seperti semburat fajar
ketika matahari mulai berkirim kabar

Dan aku benar-benar menemukanmu
begitu saja
di tengah riuh rendah sajak dan doa

Bogor, 19 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun