Aku ingin berdoa
yang kata-katanya berhenti di udara
menjadi mendung gelap
lalu melahirkan hujan deras
agar terbasuh segala macam
kehendak buruk, pikiran busuk, dan wajah teruk
Aku ingin berdoa
yang pada setiap pasalnya mengalir
di muka sungai dan selokan
menjadi air
menghanyutkan berbagai pilihan
tentang hati ricuh, benak rusuh, dan otak liar yang tak mau patuh
Aku ingin berdoa
yang ayat-ayatnya tersangkut di lereng dan kepundan
di bukit dan gunung-gunung yang diam
menjadi pepohonan
menumbuhkan ranting, daun, dan bunga
untuk melupakan cara-cara
bagaimana bersifat angkara, berlaku jumawa, dan menatap dengan mata durhaka
Aku ingin berdoa
yang suaranya terbawa oleh kabut
di sebuah pagi yang sedang sibuk bernyanyi
dandang gulo dan mocopat syafaat
agar aku tetap ingat
bahwa Gusti Allah itu
tak pernah salah alamat
Jakarta, 9 Desember 2019