Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghampiri Khatulistiwa

13 November 2019   06:26 Diperbarui: 13 November 2019   06:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menghampirinya, sedang terbaring
tepat di garis edar matahari
dengan tubuh kegerahan
mencoba memadamkan api
pada gambut yang belum lama mati

Aku menghirup udaranya, terasa pekat
menyusup masuk pori-pori
membuat jantungku menggigil
seolah ada putri melayu memanggil
pada hikayat tanah khatulistiwa
ketika tanah ini masih berusia muda

Langit di sini, sama birunya dengan lautan
karena selat Karimata
sedang berkaca ke angkasa
memantulkan bayangan terumbu karang
dan kerajaan ikan-ikan

Menyeduh segelas kopi, di pagi hari
di bumi yang menyimpan ritual megah
bagaimana merawat sejarah
agar tak menjadi debu buku-buku
di rak-rak almari tua
yang menyimpan kenangan sebisanya

Pontianak, 13 Nopember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun