Di setiap mata lelaki
tumbuh taring sepanjang lima inci
bila melihat kecantikan pagi, seperti ini
Ia akan tega melahap setiap embun
dengan tatapan seorang pelanun
Ia akan menyesap remah cahaya matahari
dengan kerakusan seorang pencuri
karena bagi si lelaki
pagi adalah kekasih yang tak pernah bisa berhenti dicintai
Di setiap benak lelaki
tercantum bermacam pengumuman
mengenai kedatangan hujan, besarnya keinginan, dan megahnya pertunjukan
saat nanti hujan tiba membawa pesan-pesan romantis
lalu menabuh genderang keinginan sekuat para ilusionis
kemudian mengadakan pertunjukan di panggung retoris
Ia lantang berbicara tentang cinta
Ia gamang setelah terlalu banyak bicara
Ia pulang dengan gamang bersama tanda tanya sebesar amuba
di manakah Ia harus meletakkan hujan jika cawan-cawan telah penuh dengan kemarau?
apakah Ia harus membuang sebagian keinginan agar musim dan cuaca tak lagi risau?
atau mestikah Ia selalu menunggu sampai semua diatur sempurna oleh waktu?
sementara rindu sungguh tak bisa dipaksa untuk gagu?
ambigu!
Bogor, 24 Agustus 2019