Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Berat Bobot Sebuah Judul bagi Karya Fiksi?

1 Juli 2019   18:26 Diperbarui: 2 Juli 2019   20:30 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pixabay.com

Jadi mesti bagaimanakah? Apakah judul harus dibuat sebombastis mungkin?

Menurut saya, tidak. Rumusnya saya kira sederhana saja. Buatlah judul yang bersifat presisi, anti teori, dan berjanji.

Presisi; judul harus diusahakan sesuai dengan isi. Jangan lari dari kisah karena di ujung tulisan para pembaca kemungkinan akan mengrenyitkan dahi sembari membaca judul itu lagi. Kok judulnya begini?

Anti teori; yang saya maksud dengan anti teori adalah tidak membuat judul secara normatif karena ini adalah karya fiksi. Bukan jurnal ilmiah atau thesis maupun disertasi. Saya menyebutnya judul yang bermisteri. Seolah-olah pembaca dibuat penasaran di depan dengan pertanyaan; wah, judulnya ngeri! Apa iya isinya juga menarik hati? Nah, paling tidak 50% kita sudah berhasil menggenggam minat baca dari pembaca.

Berjanji; sebuah judul sebenarnya adalah semacam janji seorang penulis kepada pembacanya. Janji untuk membawa pembaca ke sebuah wilayah imajinasi yang liar, brutal, dan malah terkadang binal. Tak apa, semesta fiksi terkadang sulit untuk dibuatkan garis demarkasi. Sebuah garis perdamaian dunia nyata dengan ilusi.

Akhirnya

Saya tidak mencoba mempengaruhi siapapun untuk pada akhirnya terpaku pada pembuatan judul, lalu menghabiskan waktu beberapa lama hanya untuk mencarinya. Risiko terbesarnya, tulisan bisa saja tertunda.

Apabila secara cepat berhasil membuat judul sesuai kriteria aneh saya tadi, segeralah menulis. Jika ternyata terperangkap kesulitan membuat judul di awal, tulis sajalah terlebih dahulu. Anutlah gaya gravitasi. Mengalir, menikung, terjun bebas dan seterusnya. Setelah usai, barulah mulai melamunkan apa judul yang paling pas dan pantas.

Puas?

------
Maaf bukan ingin menggurui, anggap saja ini catatan kaki

Jakarta, 1 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun