Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Buku-buku yang Bercerita Apa Adanya

8 Maret 2019   12:01 Diperbarui: 8 Maret 2019   16:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hadapanku, tergeletak banyak buku-buku. Bercerita tentang kota yang menua di ujung mata, tak lagi megah dipandang, usang sebelum waktunya, bahkan sebelum menjadi puing dan reruntuhan, yang kelak ditimbunkan di pemakaman.

Kemudian cerita tentang desa-desa yang menjanda, kehilangan para ayah yang merantau, di tempat banyak laron mencari lampu, dan belatung-belatung yang menunggu, menggerogoti sisa-sisa pengharapan, yang sudah lama tanggal lalu ditinggalkan.

Lalu cerita mengenai aliran sungai yang berhenti. Di perumahan-perumahan padat yang sangat sepi. Orang-orangnya pergi mengungsi. Ke bukit-bukit tinggi di mana mereka bebas tak beralas kaki. Sekaligus juga berkontemplasi. Di sisi sebelah mana salah mereka sampai bumi tak hendak lagi mengasihani.

Juga cerita mengenai lautan yang mengendapkan rasa sakit. Di pesisirnya yang ditumpuki bukit-bukit plastik.  Airnya tak lagi asin. Namun berasa pekatnya alkalin.

Buku-buku itu bercerita apa adanya. Padahal aku ingin mengingkarinya.

Supaya aku tak jadi tersangka.

Lalu didakwa sebagai penyebab itu semua.

Jakarta, 8 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun