Hikayat malam ketika tersetubuhi hujan, adalah kisah kebenaran dari rasa sunyi yang melelahkan.
Hikayat hujan saat bergumul dalam satu genangan, adalah kisah pelarian yang tak menemukan jalan pulang.
Hikayat perjalanan tak bersua dengan pondok huma, adalah kisah pengembaraan yang terlunta-lunta tanpa diakhiri perjumpaan.
Hikayat perjumpaan yang memanggungkan tarian perpisahan, adalah kisah malam yang ditinggalkan hujan, menyisakan genangan, hanya bisa berjanji esok akan melanjutkan perjalanan.
----
Pada setiap kata-kata yang lupa pada tanda bacanya, maka kalimat-kalimatnya akan saling bersengketa.
Pada setiap sengketa yang melibatkan frasa dan peribahasa, maka arti sesungguhnya mesti digali sedalam-dalamnya.
Pada setiap kedalaman yang tak ditemukan apa-apa, maka yang terjadi adalah kesalahan dalam menentukan permukaan.
pada setiap permukaan yang terlihat tak rata, belum tentu isinya selalu bergelombang.
pada gelombang kata-kata yang saling bersilang sengketa sehingga tak berhasil menjumpai makna yang sempurna, sesungguhnya kita sedang berhikayat tentang kata-kata.
Bogor, 21 Januari 2019
Â