Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Petualangan Cinta Air dan Api

30 Desember 2018   13:12 Diperbarui: 30 Desember 2018   13:25 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga tawanan itu terlihat kaget bukan kepalang.  Di hadapan mereka berdiri sang pimpinan tertinggi, Panglima Kelelawar. Panglima jadi jadian hasil ciptaan sihir Dewi Mulia Ratri. Gadis itu kemudian memberi isyarat kepada Andika Sinatria untuk memulai pertanyaan. Tiga orang tawanan itu seperti kerbau dicocok hidungnya. Setiap pertanyaan Andika Sinatria, Ki Mandara dan Panglima Candraloka, dijawab dengan lancar dan jelas. Tidak ada satupun yang tidak dijelaskan oleh ketiga tawanan itu.

Pengeran Bunga yang kesal bukan main melihat keberhasilan Dewi Mulia Ratri, bersungut sungut dan semakin menyimpan dendam kepada gadis cantik itu.  Dia hanya menyaksikan saja saat semua keterangan yang diberikan oleh tiga tawanan itu mengalir lancar.

Berdasarkan penjelasan Tiga Maut Lembah Tengkorak, Kerajaan Lawa Agung yang dipimpin oleh Panglima Kelelawar bermarkas di sebuah pulau terpencil laut selatan.  Sebuah pulau yang selalu tertutup kabut dan tidak akan mungkin didatangi manusia biasa karena dilindungi oleh sihir luar biasa Ratu Laut Selatan.  Bahkan untuk menuju tempat itu, hanya beberapa orang yang mengetahuinya.

Jika ada yang ingin mendatangi pulau itu harus menggunakan perahu khusus yang telah dimantrai oleh Nini Cucara, orang kepercayaan Panglima Kelelawar yang mempunyai kemampuan sihir sangat tinggi.  Jika tidak, sudah bisa dipastikan akan tersesat di lautan yang sangat luas, atau mungkin menabrak karang karang tajam yang tidak nampak di permukaan.  Selain itu perairan yang mengelilingi pulau misterius itu dipenuhi oleh hiu hiu ganas.

Keterangan lain yang lebih mengejutkan muncul ketika Ki Mandara menanyakan siapa saja tokoh tokoh dunia persilatan yang menjadi kepercayaan Panglima Kelelawar.  Tiga tawanan itu menyebutkan Resi Amamba yang lebih dikenal dengan julukan Resi Bertangan Baja, Nini Cucara seorang ahli sihir yang merupakan salah satu murid dari  Ratu Selatan, Bimala Calya putri angkat sang panglima, Raja Iblis Nusakambangan yang juga telah menjadi sekutu, dan yang paling mengejutkan adalah Ratu Laut Selatan sendiri seringkali menampakkan diri di pusat Kerajaan Lawa Agung.

Andika Sinatria lalu menyadari sesuatu. Keterangan yang pernah didapat dari seorang gila mengenai seorang nenek dan cucunya yang mengerikan pastilah Nini Cucara dan Bimala Calya. Pantas saja, saat dia dan Dewi Mulia Ratri menelusuri jejak jejak markas Lawa Agung di pantai selatan, sama sekali tidak menemukan petunjuk. Rupanya pusat kerajaan itu berada di sebuah pulau misterius.


Pemeriksaan berakhir pada sore hari. Semua keterangan yang didapat sangatlah berharga. Ketiga tawanan dimasukkan lagi ke dalam ruang tahanan.  
Selanjutnya Andika Sinatria, Ki Mandara, Panglima Candraloka, Dewi Mulia Ratri, dan Pangeran Bunga berunding sejenak untuk menentukan langkah apa yang harus diambil.  Gerakan kerajaan Lawa Agung sudah sedemikian berbahaya.  Apalagi, kerajaan baru itu didukung oleh tokoh tokoh sakti dunia persilatan.  Yang paling menakutkan tentu saja adalah jika Ratu Laut Selatan benar benar bergabung dengan mereka.  

Kekuatan ratu gaib itu sangat mengerikan. Selama ini kerajaan laut selatan tidak pernah mencampuri urusan daratan pulau Jawa. Namun kenapa tiba tiba sekarang menjadi penyokong kerajaan baru Lawa Agung?  Pertanyaan ini memenuhi benak para petinggi Galuh Pakuan.

Setelah memutuskan langkah langkah yang harus dilakukan seperti menyebar telik sandi sebanyak mungkin untuk memantau gerakan kerajaan baru itu, segera memanggil tokoh tokoh sakti pasundan untuk bergabung dengan Garda Kujang, memperkuat perbatasan dengan Majapahit karena Sayap Sima mulai mengirimkan kekuatan inti ke daerah tersebut.

Diputuskan juga bahwa Andika Sinatria dan Pangeran Bunga akan melakukan perjalanan mencari Putri Anjani ke arah timur.  Keterangan yang diterima Dewi Mulia Ratri dari Arya Dahana bahwa Putri Anjani sedang terluka dan ditinggal di Alas Roban membuat tujuan pencarian itu menjadi lebih pasti.  

Dewi Mulia Ratri akan menjaga istana selama kepergian Ki Mandara. Setelah itu gadis ini akan pergi juga ke arah timur dalam empat purnama ke depan.  Karena pada purnama ke tujuh tahun ini, Naga Gunung Merapi akan muncul di permukaan kawah. Semua tokoh persilatan akan hadir di sana untuk mencoba peruntungan mendapatkan Batu Mustika Naga Api.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun