Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki yang Berusaha Mencumbu Waktu

15 Desember 2018   19:21 Diperbarui: 15 Desember 2018   19:43 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kalinya, lelaki itu berusaha tabah. Mengendarai pendulum tidaklah mudah. Cedera bisa saja mengintai pada masing-masing angka. Tetap harus disinggahinya atau dia akan kehilangan sebagian fragmen yang menjadi cara mencicil bahagia.

Lelaki itu memadamkan lelah pada malam yang lengah. Berniat untuk tak menyalakannya lagi kecuali jika memang diminta baik-baik oleh cinta yang patah.

Sudah tiba masanya. Mencumbui waktu agar semua mengira dia seorang pecinta. Lalu mengabaikannya. Tak lagi memeriksa keinginannya seperti apa. Ketika dia mengendap-endap di antara jelaga. Pura-pura membersihkan dirinya.

Lelaki itu mentertawakan dirinya sendiri. Ketika tak ada lagi yang menuduhnya pencuri hati. Sedangkan dia masih merasa begitu berbahaya. Bagi cinta.

Pada pagi yang sunyi, petang yang lengang, malam yang muram dan puncak dinihari, lelaki itu berhasil menghasut harapan. Agar tetap tinggal di pikiran. Tidak lantas tanggal menjadi kenangan.

Bogor, 15 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun