Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Kau Memintaku Berjanji

6 Desember 2018   08:12 Diperbarui: 6 Desember 2018   09:07 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di malam yang dibutakan sumpah kesunyian bahwa tak akan pernah sedikitpun meninggalkan kegelapan, kau mengirimiku pesan;

lakukan hal yang sama! Bersumpahlah sepekat jelaga!

aku pun bersumpah tepat ketika purnama mendekat; demi segala cahaya yang tumpah ruah di tanah-tanah yang basah, aku bersumpah kau adalah darah yang mengalir di dalam tubuhku yang lemah.

pada pagi yang dikerumuni keramaian tak henti dan lalu berjanji tak akan ada lagi sunyi yang menyandera hati, kau memintaku ikut berjanji;

berjanjilah seperti itu! Persis seperti janjimu terhadap waktu!

aku lalu mengucap janji. Janji yang dihangatkan percikan tipis cahaya matahari; atas nama masa silam dan kenangan yang hidup berjejalan dalam hati, aku berjanji untuk mengikatmu dalam simpul mati, menggunakan tali-tali yang dipilin oleh mimpi yang sudah jadi.

Jakarta, 6 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun