Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Lahirnya Air dan Api

7 Desember 2018   00:19 Diperbarui: 7 Desember 2018   06:20 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab III

Raja yang baik adalah rajanya hati
Tak pernah mau lari meski badai menghampiri
Tak pernah mengelak meski kemarau menghentak
Tak sudi berserah pasrah meski raga terkulai lelah
Raja sebuah kerajaan        
Adalah rajanya jiwa yang kadang terlunta lunta
Lebih sering relakan lumbung padinya
Untuk memberi makan rakyatnya meski laparnya harus tertunda

Bab IV

1254 Saka.  Kerajaan Galuh Pakuan adalah kerajaan di tlatah Sunda yang gemah ripah makmur sejahtera.  Hasil bumi berlimpah ruah.  Sawah tidak pernah kekeringan dengan panen yang teratur.  Ternak beranak pinak dengan cepat.  Penduduknya terdidik dengan baik.  Padepokan dan perguruan menjamur subur.  Jalan jalan di kota begitu lebar dan bersih.  Sedangkan akses menuju desa desa juga bagus.  Pada saat itu kerajaan Galuh Pakuan dipimpin oleh seorang raja yang baik, Raja Linggabuana.  Sang Raja memimpin dengan arif dan bijaksana.  Selalu memperhatikan apa yang menjadi keluhan rakyatnya.  Sering turun ke pasar-pasar, desa-desa untuk mengetahui apa saja permasalahan paling terkini dari rakyatnya.  

Sang Raja mempunyai seorang putri dari permaisuri dan beberapa putra dan putri dari selir-selirnya.  Putri Dyah Pitaloka adalah putri satu-satunya dari Permaisuri.  Sedangkan dari sekian banyak selir yang ada, terlahir empat putra dan 2 putri.  Pangeran Bunga yang merupakan anak dari selirnya yang kedua adalah anak yang sangat disayangi Sang Raja.  Mungkin karena bakatnya yang hebat di bidang sastra membuat Sang Raja menjadi bangga karenanya. 

Raja Linggabuana adalah raja yang cinta damai.  Perang adalah cara paling terakhir yang akan dilakukannya untuk mempertahankan kerajaannya. Oleh sebab itu, sejak sang raja dinobatkan lima belas tahun yang lampau.  Beliau langsung mengirimkan utusan ke Majapahit untuk menyatakan niat baik dan mengirimkan upeti upeti yang indah kepada Sang Raja Majapahit.  Mahapatih Gajah Mada yang merupakan penentu kebijakan perang di Majapahit juga sangat menghargai dan menghormati kerajaan Galuh Pakuan, karena sang Mahapatih tahu bahwa Kerajaaan Galuh Pakuan bukanlah merupakan ancaman.  Bahkan bisa menjadi sekutu yang cukup kuat jika kelak ada serangan musuh dari arah barat.

Raja Linggabuana mempunyai orang kepercayaan yang cerdik dan berwawasan jauh ke depan,  Panglima Candraloka.  Sang Panglima tahu dan sadar bahwa perdamaian dengan Majapahit mungkin sewaktu waktu bisa berubah menjadi sebuah perang.  Oleh karena itu, diam diam sang panglima menyusun kekuatan.  Tapi tidak dengan cara menambah pasukan.  Namun membentuk sebuah pasukan khusus yang diambil dari orang-orang sakti dan berilmu tinggi di kalangan dunia persilatan.  Pasukan khusus ini diberi nama Garda Kujang.  Pasukan khusus ini dipimpin oleh Ki Mandara, seorang tokoh sakti luar biasa yang terkenal dengan sebutan Iblis Tua Galunggung.  Tokoh sakti aliran putih yang sebenarnya masih seperguruan dengan Aswangga, salah satu dedengkot dunia hitam di tanah Jawa. 

Puluhan tahun lalu, keduanya berguru kepada tokoh misterius yang jarang sekali muncul di dunia persilatan, Si Bungkuk Misteri.  Saking misteriusnya, kedua tokoh yang menjadi muridnya inipun bahkan tidak pernah bertatap muka dengan sang guru.  Mereka diajarkan ilmu-ilmu hebat dengan cara mempelajari kitab kitab kuno.  Setiap sebulan sekali, sang guru datang ke padepokan di lereng Merbabu untuk melihat kemajuan murid muridnya dan mengajarkan bagaimana cara mempelajari kitab-kitab tersebut hanya melalui suara, tanpa pernah menampakkan wujudnya!

Di bawah pimpinan Ki Mandara, Garda Kujang menjadi kekuatan rahasia yang sangat disegani di kalangan dunia persilatan.   Tingkat kejahatan di kerajaan Linggabuana nyaris nol.  Karena Garda Kujang tidak akan segan segan menggantung para penjahat kelas berat di gerbang kota.  Bagian lebih elit lagi dari Garda Kujang adalah pengawal Raja dan keluarga kerajaan.  Nama sandi dari pasukan elit ini adalah Garda Kujang Emas.  Kujang Emas dipimpin oleh anggota keluarga kerajaan yaitu putera Raja Linggabuana dari selir pertama sekaligus anak angkat Ki Mandara yang bernama Andika Sinatria.  Seorang pemuda sakti berusia dua puluhan tahun yang digembleng sendiri bertahun tahun oleh Ki Mandara. 

Pagi itu, langit benar benar penuh warna biru. Tak ada setitikpun gumpalan awan terlihat.  Matahari menyengat kulit tanpa pandang bulu.   Ibukota kerajaan Galuh Pakuan ramai oleh lalu lalang orang.  Hilir mudik kereta kuda para pedagang kain dan kulit membuat gaduh jalanan.  Alun alun kota dipenuhi oleh para penjual makanan.  Anak anak kecil berlarian kesana kemari.  Para orang tua sibuk belanja kebutuhan sehari hari. 

Sesosok tubuh langsing namun padat berisi ikut membaur di kegaduhan itu.  Wajahnya yang cantik jelita terlihat ceria.  Usianya mungkin baru sekitar lima belas tahun.  Namun rasa percaya diri yang terpancar dari gerakan tubuhnya, melebihi umurnya yang masih muda.  Dewi Mulia Ratri setelah sepuluh tahun berlalu, benar benar berubah menjadi seorang yang selalu menarik perhatian orang di sekelilingnya.  Hasil gemblengan sang ayah dan Ki Biantara tidak sia sia.  Selain memperoleh ilmu kanuragan yang sakti, dia juga mendapatkan pelajaran luar biasa dari ilmu kesukaannya, yaitu ilmu sihir putih tingkat tinggi.  Sikap jahilnya masih tetap ada.  Sehingga hubungannya dengan Pangeran Bunga, yang adalah saudara seperguruannya semakin memburuk.  Pangeran Bunga bahkan nampak sangat membencinya.  Dia tidak mau menegur sapa meskipun setiap hari bertemu di tempat latihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun