Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi│Beberapa Fragmen Pagi yang Membuka Hati

19 Agustus 2018   07:40 Diperbarui: 19 Agustus 2018   08:24 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fragmen Etalase - WordPress.com

1)

Seekor tupai melompati halang rintang dari ranting yang menghadang. Menyusur dahan besar dari dasar hingga selasar daun-daunan. Mengincar satu dua biji kenari yang bergelantungan. Mengunyah keberuntungan.

2)

Embun-embun memulai pagi dengan cara ajaib seorang pesulap bermain magic. Berpegangan satu lengan pada daun yang terpilih untuk pertunjukan trapeze yang menakjubkan. Selama angin tak menyentuhnya sembarangan. Embun-embun itu akan tetap bertahan.

3)

Pucuk cemara berdiam diri. Menunggu beberapa ekor burung penyanyi yang biasanya singgah kesini. Bersiul dan bertembang tentang kehangatan.  Bagaimanapun setiap detiknya tak boleh terlewatkan. Ini bagian dari kebahagiaan.   

4)

Matahari masih berusaha keras melewati horison senyap. Menanti patahan gelap terakhir perlahan melenyap.  Ini bukan sekedar tugas membagi-bagikan cahaya. Tapi lebih pada bagaimana cahaya itu sampai pada mata, meresap dalam dada, menerangi sisa-sisa temaram yang menyesaki jiwa merana.

5)

Para nelayan menggiring perahunya ke pinggir. Mencencangnya pada harapan terkuat yang telah diperjuangkan hingga malam berakhir. Keranjang demi keranjang diturunkan. Senyum-senyum terkembang.  Menumpang pada buih putih gelombang yang berpecahan. Mereka pulang membawa ikan.

6)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun