Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laki-laki Kecil Berjiwa Garuda

18 Agustus 2018   21:03 Diperbarui: 18 Agustus 2018   21:05 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kejadian heroik mencengangkan Indonesia.  Terhadap keberanian seorang remaja menaklukkan langit Atambua.  Di siang ketika angin terdiam bersiap menghormat bendera pusaka. Di siang ketika ratusan mata mempertaruhkan sebuah ritual kebangsaan dalam bencana tak terduga. 

Laki-laki kecil itu merayap seperti peluru.  Sama persis ketika dahulu moyangnya diterjang hujan mesiu. Berketetapan hati menyelamatkan harga diri. Agar merah putih bisa dikibarkan di ujung tiang tertinggi.

Itu bukan sekadar heroik.  Itu epik! Laki-laki kecil yang jakunnya belum juga tumbuh.  Menegakkan hari mulia yang nyaris saja runtuh.  Inilah contoh kecil sosok pejuang.  Dibalik aksi besar seorang laki-laki kecil berdarah perang.  Dari perbatasan yang gersang.

Sering-seringlah menengok perbatasan wahai Indonesia.  Di sana barangkali banyak tumbuh jiwa-jiwa gagah yang tak berhitung nyawa.  Meneriakkan namamu setiap harinya.  Lalu menjahitnya kuat-kuat dalam dada.

Laki-laki kecil itu sebenar-benarnya Garuda wahai Indonesia.  Apabila kau mencari dimana letak simbol itu bersenyawa.  Tidak sekedar terpasang megah di kantor yang mewah.  Milik orang-orang yang memasang wajah rubah yang ramah di saat rakyatnya terlihat lelah.  Kemudian bermuka serigala ketika rakyatnya berpaling lengah.

Tabik untukmu wahai laki-laki kecil bernyali matahari.  Semoga kelak kau menjadi salah seorang pemimpin negeri ini.  Menyelamatkan merah putih berulangkali.

Bogor, 18 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun