Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan-harapan Diusung Keranda

16 Juli 2018   13:39 Diperbarui: 16 Juli 2018   13:37 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu yang terbersit di benak bunga-bunga yang lupa caranya mekar.  Terik begitu ganas mencakar-cakar.  Kuntumnya nyaris terbakar.  Untuk sementara tak ada nektar.  Tunggu nanti ketika hujan datang memberi kabar.  Apakah musim bisa tegak kembali dari rasa gemetar.

Itu juga yang menyelimuti induk lautan yang dicengkeram sunyi.  Badai demi badai menyampaikan daftar laut mana lagi yang mati.  Ditumpahi bergalon-galon minyak mentah yang dikuras dari perut bumi.  Sayap-sayap camar tak bisa lagi terentang.  Lengket dalam lilitan rantai karbon yang hilang.  Ikan pari memilih melarikan diri.  Jika tak ada tempat yang tepat keputusan berikutnya adalah bunuh diri.

Hutan yang tersisa terpaksa mengais tanah seadanya.  Tak apa kering yang penting sulur akarnya bisa berbaring.  Sungguh sulit mencari lahan gembur. Cacing-cacing tanah tak mampu lagi membuat subur.  Tugasnya sekarang justru menggali kubur.  Bagi potongan tubuh pohon yang hancur.

Harapan adalah ketika angan-angan dipertemukan dengan kenyataan lalu terbitlah seulas lebar senyum bahagia.  Namun jika sebaliknya, maka harapan itu kemudian tergelimpang, melenyap secepat lamunan, lalu dimasukkan keranda.

Kemudian diusung bersama alunan lagu berkabung.  Menuju pekuburan masal tempat harapan-harapan yang gugur ditampung.  Dalam suasana yang begitu murung.

Jakarta, 16 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun