Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ini Semua Belum Berakhir!

17 Juni 2018   23:03 Diperbarui: 17 Juni 2018   23:21 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sengaja membiarkan.  Saat kau meraih angin yang lewat lalu kau gelung di rambutmu.  Seperti tusuk konde berikut ronce-ronce.  Putri istana yang sedang kasmaran.  Kepada sosok pangeran yang belum dilahirkan.

Keputusanmu untuk menghilangkan bab tentang langit yang terluka tentu saja aku tentang.  Langit itu bukan cuma terluka.  Tapi sangat terluka.  Darahnya yang berwarna biru meleleh tak habis-habis.  Hanya tinggal kelabu yang juga teriris-iris.

Begitu kau pilih dinding kamar menjadi alas tidurmu.  Bukannya ranjang yang sudah susah payah aku anyam dari perhitungan rindu.  Aku sedikit kecewa.  Tapi tak apa.  Mungkin itu hanya untuk sementara.  Karena kau sedang mengujiku.  Kau pikir aku kurang dalam pelajaran cinta.

Ketika kau terbangun aku berharap kau ingat aku.  Ingat bahwa aku sangat mengingatmu.  Itu akan menyembuhkan sedikit lupamu.  Pada kenangan yang rupanya datang berulang.  Seperti siaran dalam sebuah pertandingan saat gol bersarang.

Beranda.  Sebuah tempat yang kau katakan sebagai museum masa lalu.  Kau pajang banyak fragmen cerita yang terputus-putus.  Sebab memang belum pupus.  Meski kau bersikeras bahwa itu akan kau hapus. Dan itu ternyata tidak gampang.  Apa yang terangkum di situ sekeras tulang belakang. 

Akhir cerita.  Bukan berarti semua sudah berakhir.  Kau tahu apa itu menhir? Ribuan tahun tetap saja bisa dianggap sebagai saksi berlakunya sebuah takdir.

Bogor, 17 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun