Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bermain dengan Jejak Usia

2 Juni 2018   06:09 Diperbarui: 2 Juni 2018   08:14 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tambahkan hitungan di kepalamu.  Dengan deretan angka-angka yang memutar jarum jam.  Adakah satu sampai duabelas telah kau perbaiki?  Atau justru kau lupakan dan lompati.

Karena mungkin kau lebih menyukai angka romawi.  Tegak lurus tanpa rencana.  Untuk menunjukkan kau sampai di mana.  Tanpa harus berkilas balik seperti apa jadinya.

Hidupmu penuh dengan koma.  Tanpa ada tanda-tanda kapan titik tiba.  Padahal kau menelusurinya dengan seksama.  Di setiap perhentian yang selalu saja kau jeda.

Kau mempermainkan waktu yang berharga.  Dengan kerumitan yang mengada-ada.  Kau bersitegang dengan jejak dan bayangan.  Semua ingatan berusaha kau lupakan.

Usia.  Kau anggap hanya sebagai debu dan angka.  Mengepul lenyap.  Pada akhirnya kau sepakat untuk menemui senyap.

Bogor, 2 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun