Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Kembali Berdarah

24 Mei 2018   05:09 Diperbarui: 24 Mei 2018   05:31 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit dicelup tinta hitam.  Kelam. Ditambah sunyi yang mencekam.  Jadilah suasana beranjak muram.  Seperti sebuah skenario di atas kertas buram.  Dituliskan oleh kening yang berkerut.  Dilenterai sedikit kabut.

Ini cerita tentang pagi yang berbeda. Dari sepotong hari yang kehilangan cahaya.  Habis dihamburkan.  Untuk menerangi malam yang belingsatan.

Terdengar percakapan dari ufuk.  Antara janin matahari dengan ujung sepi;

 Nampaknya hari ini adalah hari aku tidak bermata.  Dunia memilih untuk membuta.  Percuma saja aku membagi cahaya.  Jika hanya untuk menyinari jelaga.

Sepi itu keputusan.  Bukan kesimpulan.  Apabila kau memutuskan tanpa cahaya.  Bagaimana taman itu akan dipenuhi bunga.

Masih ada hari yang lain.  Saat orang-orang saling menukar ingin.  Aku tidak perlu mengemudikan mau.  Manakala mereka sama sekali tak mau tahu.

Hari yang lalu adalah kenangan.  Sementara hari ini adalah kejadian.  Sedangkan besok adalah ramalan.  Jadikanlah cahaya!  Seperti yang selayaknya.

Percakapan itu patah.  Langit mulai berdarah.  Menyeret segala gairah.  Hingga tumpah ke segala arah.

Celupan tinta hitam telah mengering.  Diangin-angin.  Bersamaan dengan pagi yang cepat mendingin.  Mempersilahkan bunga-bunga bermekaran sesuai dengan namanya masing-masing.

Jakarta, 24 Mei 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun