Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reinkarnasi (Bab 16)

21 Mei 2018   20:58 Diperbarui: 21 Mei 2018   21:23 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mada kembali dilanda kepeningan tahap selanjutnya.

------


Feng Siong dan Hoa Lie mendengus kesal.  Macet ke arah bandara sungguh tak tertahankan rasanya.  Semestinya mereka tadi naik kereta bandara.  Tapi Kapten Sandro melarang.  Terlalu beresiko naik angkutan umum katanya.  Kapten Sandro adalah kepala pengawal Jenderal Buminata yang diperintahkan untuk terus mendampingi mereka selama melaksanakan misi ini.

Mau tak mau Feng Siong dan Hoa Lie menurut.  Mereka tidak mengenal medan di negeri yang luas ini.  Jenderal Buminata menyokong misi ini sepenuh hati.  Tidak sopan jika mereka belum-belum sudah banyak membantah.  Terpaksalah mereka menikmati bagaimana mobil ini merayap seperti siput yang terikat.

Lebih dari 2 jam rombongan empat orang ini baru sampai bandara megah Soekarno Hatta.  Hoa Lie sudah menyusun rencana.  Mereka akan mendarat di Denpasar Bali.  Ada seseorang yang harus mereka temui di sana terlebih dahulu sebelum pergi ke Bubat.  

Seseorang yang mempunyai peranan penting dalam membuka Gerbang Waktu karena dialah salah satu dari sedikit orang yang telah membaca lengkap manuskrip kuno tentang Bubat.


Bahkan Mada sendiri tidak mengetahui tentang hal sepenting ini.

-----

Gian Carlo membaca dengan tekun salinan naskah kuno yang diterimanya dari Robert Van Der Meer.  Disebutkan bahwa Gerbang Waktu hanya bisa terbuka apabila syarat-syarat terpenuhi.  Manusia tidak sembarangan bisa masuk kecuali yang terkait langsung atau darah keturunan dari peristiwa Bubat.

Semua hewan bisa memasuki Gerbang Waktu tanpa syarat tertentu.  Itulah sebabnya kerbau anak gembala dulu begitu ketakutan saat terperosok di dekat Gerbang Waktu.  Begitu pula Nero anjing Mada.  Tubuhnya menghilang terseret Gerbang Waktu seketika saat ada di dekatnya, sedangkan Mada malah terpental menjauh.

Semakin dalam salinan naskah itu dibaca, Gian Carlo semakin paham bahwa kunci pembuka Gerbang Waktu hanyalah orang-orang yang merupakan keturunan langsung dari pihak Galuh Pakuan yang terlibat pada saat peristiwa Bubat.  Intinya adalah, Gerbang Waktu hanya menyediakan diri untuk dimasuki bagi orang-orang yang dicederai oleh sejarah yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun