Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tujuh Judul Puisi

23 Maret 2018   07:52 Diperbarui: 23 Maret 2018   08:19 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tujuh judul puisi.  Tanpa rima, tanpa bait, tanpa kata.  Aku lempar keluar jendela.  Yang pertama tersangkut di kaca.  Mengembun jadi kalimat;  pagiku berserakan.

Judul berikutnya menancap di duri mawar.  Meneteskan getah serupa ludah.  Menggumpalkan tanah berbisa.  Menghimpun diri dalam kata-kata; aku racun setiap lupa.

Judul ketiga lenyap dicuri serangga.  Dikunyah dengan cepat.  Dicerna tergesa-gesa.  Dibuang dalam bentuk kotoran.  Menyampah tapi menyuburkan; inilah bentuk sesungguhnya cinta.

Judul selanjutnya dihanyutkan selokan.  Menyusur gorong-gorong.  Gelap tanpa lampu.  Tersangkut sampah melimpah ruah.  Membusuk cepat jadi cerita; berita buruk dari air yang terlupakan.

Judul kelima terinjak-injak.  Di tanah becek bekas hujan lebat.  Berenang dalam genangan.  Bersama ribuan jentik calon pemangsa.  Menguarkan kegelisahan yang terbata-bata; kau lalaikan kenangan dengan sengaja.

Yang keenam terhambur dalam kolam.  Disantap ikan-ikan.  Membuat sisiknya berkilauan.  Merenangi nasib yang ingin dirubah.  Menjadi lebah pemburu rasa manis.  Mengeluarkan ujar-ujar yang juga manis; merubah takdir seperkasa elang jawa.

Judul terakhir tak jadi dibuang.  Disimpan dalam gelas kaca.  Diaduk bersama kopi Toraja.  Tanpa gula.  Disesap bersama sang kekasih.  Hingga tetesan terakhir sambil berucap; ini terakhir kali aku meratap.

Jakarta, 23 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun