Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pigai Tidak Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

27 Juli 2019   17:19 Diperbarui: 27 Juli 2019   17:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: merahputih.com

Pemimpin Lembaga superbodi KPK haruslah orang kuat. Integritas dan komitmen memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya tanpa pandang bulu dan tak gentar menghadapi segala medan menjadi prasayarat mutlak yang mesti dimiliki. Sebab melawan korupsi yang mengancam keutuhan bangsa dan negara adalah tugas berat, mungkin Dilan pun tak akan sanggup.

Perjuangan melawan korupsi adalah tugas yang harus diemban oleh setiap putra dan putri Ibu Pertiwi, sebuah kewajiban mutlak sebentuk pengabdian terhadap tanah air. Tapi apa yang terjadi dalam proses seleksi Pimpinan KPK kali ini sungguhlah di luar nalar, ada salah satu Putra terbaik bangsa yang ingin mengabdikan diri untuk memerangi korupsi justru dihambat perjuangannya oleh KPK itu sendiri. Ada apa gerangan?

Pigai akan menggugat Pansel Capim KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, soal keputusan Pansel Capim KPK. Natalius Pigai menduga dirinya sengaja tidak diloloskan oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) pada tahap awal seleksi administrasi.

Adalah Natalius Pigai, salah satu figure terbaik putra bangsa dari Timur Indonesia yang ingin mengabdikan diri untuk berjuang melawan korupsi, tapi justri diakali oleh KPK agar tidak dapat melanjutkan perjuangannya. 

Natalius Pigai dihentikan perjuangannya dalam proses seleksi Capim KPK atas alasan administrasi. Perkara administrasi jelas bukan alasan yang masuk akal untuk menolak sosok sekaliber Natalius Pigai, orang yang pernah menjadi Komisioner HAM.

Kekecewaan tidak lolosnya Natalius Pigai tidak hanya hadir dari Pigai seorang, Rizal Ramli juga angkat bicara soal tidak lolosnya nama Natalius Pigai di antara 192 peserta calon pimpinan (capim) KPK. 

Menurut Rizal Ramli, Natalius Pigai pernah menjadi komisioner Komnas HAM, sehingga sulit membayangkan pria kelahiran Papua itu terganjal di babak seleksi administrasi. Belum lagi Natalius Pigai adalah sosok yang punya integritas, track record yang baik dan berani membela kebenaran. "Di mata saya, Pigai adalah tokoh Papua yang cerdas, berani, dan plural. Korupsi sangat banyak di Indonesia Timur. Jadi, perlu tokoh Papua yang berani untuk berantas korupsi," ujar Rizal Ramli, Jumat (12/7/2019).

Bahkan jika kita melihat dari rekam jejak Natalius Pigai adalah orang yang diterima oleh semua kalangan, bahkan dia memiliki kedekatan khusus dengan umat muslim, meski Natalius Pigai seorang  non-muslim. 

Natalius Pigai secara krusial memainkan peran menjaga kesimbangan bangsa saat bola panas gerakan 212 menggelora. Natalius dikenal menjadi ketua tim yang menjaga agar ketegangan antara blok Islam dan negara tidak terjadi. Natalius Pigai adalah tim pembela Habib Rizieq, ulama, habaib, umat Islam dan aktivis korban kejahatan HAM.

Tidak lolosnya Natalius Pigai sepertinya sarat akan aroma politis ketimbang persoalan administrasi semata. Natalius Pigai mencurigai ada skema politik yang bekerja di balik alasan dirinya tidak lolos proses administrasi. "Apakah ini karena pilihan politik saya yang memilih Prabowo? Apakah karena saya ini orang Papua? Atau ini semata-mata karena berkas?," ucap Natalius Pigai dalam acara Indonesia Lawyer's Club (ILC) yang tayang di stasiun tvOne pada Selasa malam (23/7).

Bila persoalannya politis jernih jelas motifnya, menimbang Natalius Pigai adalah orang yang sangat vocal dalam mengkritik pemerintahan Jokowi dengan segala janji manisnya yang mandeg perealisasiannya. Pigai juga adalah orang yang tidak segan mengkonfrontasi pemerintah ketika ada kebijakan yang yang melupakan aspek keadilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun