Mohon tunggu...
Mileni Nuryana
Mileni Nuryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - tugas kuliah

fastabiqul khoirot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Membentuk Kedisiplinan di Masa Pandemi Covid-19 pada Anak Usia Dini

19 Oktober 2021   15:05 Diperbarui: 19 Oktober 2021   15:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ditinjau dari istilah maka anak usia dini mengacu pada anak yang berada pada rentang usia 0 hingga 6 tahun jika berdasarkan undang-undang sisdiknas, 0 hingga 8 tahun menurut pengertian pakar Pendidikan anak.

  • Perkembangan pada masa bayi (0-3 tahun)
  • Sepanjang masa bayi, bayi harus lebih terbuka melakukan reaksi-reaksi yang benar pada berbagai situasi untuk dirumah dan di sekelilingnya. Tindakannya yang salah harus selalu dianggep salah, terlepas siapa yang mengasuhnya. Kalau tidak, anak akan bingung dan tidak akan mengetahui apa yang diharapkan darinya.
  • Fenomena yang tampak  pada anak usia 0-3 tahun adalah disiplin berdasarkan pembentukan kedisiplinan dari orang lain terutama ibunya, misalnya:
  • Menyusui tepat waktunya
  • Makan tepat waktunya
  • Tidur tepat waktunya
  • Berlatih buang air seni sendiri (toilet traning)
  • Perkembangan pada masa kanak-kanak (3-8 tahun)
  • Fenomena yang tampak adalah :
  • Anak akan mulai patuh pada perkataan orang tua dan lingkungan sosialnya
  • Dapat merapihkan Kembali mainan yang habis di mainkan
  • Mencuci tangan sebelum makan
  • Membuat peraturan/tata tertib dirumah secara menyeluruh.

Rasmuin (2009), konteks pendidikan di Indonesia hanya menekankan proses pembelajaran yang efektif tanpa mengedepankan proses pendidikan karakter, mempelajari karakter tidak lepas dari mempelajari nilai atau sikap, norma, dan moral. Salah satu unsur dalam pendidikan karakter antara lain sikap dan perilaku. Sikap seseorang diwujudkan dalam perilaku dan perilaku akan dilihat orang lain dan itu akan membuat orang memiliki distingsi yang berbeda. Bahkan dari sikap dan perilaku tersebut orang lain cenderung menilai sebagai cerminan karakternya,walaupun hal yang dilihat orang lain tidak tentu benar.

Faktor-faktor yang perlu di lakukan dalam penanganan kedisiplinan pada anak 

  • Menghargai lebih baik menghukum, Menghargai kebiasaan yang baik dengan senyum, pelukan atau dengan menunjukan ketertarikan pada apa yang dilakukan anak, lebih efektif dari pada hukuman untuk kebiasaan buruk
  • Menjadikan apa yang mereka inginkan, Anak membutuhkan waktu untuk belajar apa bila orang tua berharap banyak pada anak, maka akan membuat anak tidak nyaman bahkan tidak Bahagia bahkan tertekan.
  • Konsisten, Ketika peraturan dibuat, segala usaha seharusnya dibuat untuk menegakannya, sehingga anak tahu mana perbuatan yang baik dan yang mana perbuatan buruk.
  • Menjauhkan dari teriakan, ancaman atau tamparan. Anak tidak dapat di paksa. Mengatakan "maaf "bila kita berlaku tidak baik. Semua orang tua pernah marah dan melakukan sesuatu yang tidak beralasan. Jika mereka mengatakan "maaf' setalah itu. Maka anak anak belajar untuk mengatakan maaf juga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun