Mohon tunggu...
Milawati idha
Milawati idha Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komununikasi UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pergeseran Politik Nasional yang Mengkhawatirkan

7 Desember 2019   13:56 Diperbarui: 7 Desember 2019   14:02 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*Oleh: Milawati Idha
 
Indonesia menjadi salah satu Negara yang ikut terkena dampak globalisasi. Pun globalisasi sangat penting untuk Indonesia sendiri. Bahkan dalam berpolitik pun globalisasi termasuk kedalam unsur yang penting. Indonesia sudah banyak berkerjasama dengan Negara-negara didalam wilayah Asia maupun dikancah internasional. Indonesia yang merupakan Negara berkepulauan terbesar didunia membutuhkan sesuatu untuk menghubungkan negaranya secara tidak langsung, sedangkan dengan adanya era globalisasi komunikasi dan koordinasi dapat diatur dengan mudah. Ini membuktikan bahwa warga negara Indonesia membutuhkan peran globalisasi lebih besar dalam menjalankan kehidupan bernegara.

Dalam globalisasi ada pula yang namanya geopolitik. Kebanyakan orang berpikir bahwa geopolitik sama saja dengan globalisasi. Tanpa kesandaran orang awam geopolitik sangatlah lebih besar dari globalisasi itu sendiri. Maka dalam hal itu kita perlu mempelajari ilmu Negara. Saya sendiri pun sebagai mahasiswa baru mengetahui istilah Geopolitik setelah mempelajarinya dalam salah satu mata kuliah Pengantar Politik.

Pemahaman geopolitik adalah penting karena akan membantu kita dalam memahami situasi yang terjadi terutama yang berhubungan dengan aktivitas Negara dan masyarakat luas. Dalam sebuah kuliah umum di institute for Human Sciences, Wina, Austria, pada tanggal 26 April 2017, menyampaikan bahwa, geopolitik adalah kekuatan utama dan fundamental dalam perubahan dunia untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk. Sayangnya geopolitik sudah lama tidak menjadi perhatian masyarakat luas.

Geopolitik sendiri dapat digunakan sebagai pemecah masalah atau sebagai jalan keluar dari sebuah masalah seperti perang atau penjajahan dalam sebuah Negara. Tetapi geopolitik sendiri dapat menjadi boomerang untuk suatu Negara. Dalam geopolitik Negara lain dapat membantu secara politik sebuah Negara yang sedang terkena masalah atau terjadi peperangan.

Eksistensi bangsa Indonesia dalam situasi geopolitik yang dinamis ini telah dipertahankan sejak 72 tahun lalu sejak berdirinya Republik Indonesia, sebagai bagian dari warisan pendiri Negara. Indonesia yang merupakan Negara yang memiliki keragaman, apabila tidak dicermati secara politik makan akan menyebabkan perpecahan dan sumberdayanya akan sangat mudah dikuasai oleh bangsa lain. Maka dari itu sudah seharusnya masyarakat Indonesia mempelajari tentang geopolitik yang sangat penting untuk kemakmuran Negara.

Dengan keragaman budaya, bahasa, dan suku, Indonesia ditetapkan menjadi Negara demokrasi. Demokrasi yang dimaksud disini adalah suatu system dimana pemerintahan berpusat pada rakyat dan berdasarkan pancasila.

Hanya pengertiannya saja yang membahas bahwa demokrasi merupakan kekuasaan yang diatur oleh rakyat untuk rakyat, tetapi pada kenyataannya itu hanyalah sebuah permainan para kelompok elit dan pemerintah sebagai bahan untuk berpolitik. Rakyat hanya dijadikan sebagai alat dalam memenuhi keinginan kelompok atas untuk menguasai pemerintahan negara.  

Pada awal demokrasi digunakan untuk meminimalisir konflik atau perang yang terjadi diberbagai Negara belahan dunia. Tetapi hal tersebut tidak terwujud dan malah menyebabkan beberapa konflik SARA diwilayah tertentu. Demokrasi juga membangkitkan para nasionalisme di Negara yang sedang menuju demokrasi. Bentuk nasionalisme yang muncul selama demokrasi berhubungan dengan kelompok elite yang kebanyakan memegang kuasa dari pada rakyat.

Seperti yang terjadi didalam Negara kita tercinta, dimana semua pemilik modal adalah orang asing yang berperan sebagai kelompok golongan atas atau golongan elite. Sedangkan rakyat menjadi bagian yang banyak tertindas, padahal Negara kita sendiri menganut paham demokrasi. Banyaknya warga Negara asing sebagai sumber pemilik modal membuat masyarakat Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk membuka modal usaha dinegara sendiri dan kebanyakan masyarakat Indonesia hanya bekerja sebagai karyawan atau buruh di perusahaan asing yang ada di Indonesia.

Menurut kebanyakan fenomena dalam masyarkat menjadi karyawan buruh pabrik tidak terlalu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ini dapat menyebabkan masyarakat lebih memilih melakukan korupsi.

Dalam dunia demokrasi seluruh pejabat yang akan memerintah dipilih oleh rakyat oleh pemilihan langsung yang LUBER dan JURDIL. Tetapi kebanyakan pemilihan tersebut terjadi secara tidak adil dan tidak jujur. Banyak isu dimana sebelum adanya pemilu, dalam masa kampanyenya calon pemimpin yang melakukan suap kepada rakyat agar menang dalam pemilihan tersebut. Rakyat yang menerima suap pun beralasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kesusahan dalam memenuhi kebutuhan membuat rakyat buta akan demokrasi dan tidak peduli akan akibatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun