Korupsi seperti tidak ada habisnya terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan sekali, para petinggi negara yang seharusnya membawa Indonesia menjadi lebih baik. Namun kenyatannya berbanding terbalik dengan apa yang terjadi.Â
Korupsi merupakan tindakan pelanggaran konstitusi yang cukup berat dan sangat meresahkan masyarakat tentunya. Konstitusi merupakan sistem ketatanegaraan dari suatu negara yang berupa kumpulan peraturan. Kumpulan peraturan ini tertulis dalam Undang Undang Dasar 1945. Fungsi utama dari konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak warga negara Indonesia dapat terlindungi dan tersalurkan. Namun, sangat disayangkan bahwa ternyata pemerintah sendirilah yang melanggar hal tersebut dengan praktik korupsi.
Baru baru ini, Menteri Sosial Bapak Juliari Batubara diduga menerima Rp 17 miliar dari korupsi dana bantuan sosial Covid 19 melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK. Dana yang seharusnya menjadi hak masyarakat diembat oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi PR bagi pemerintah untuk lebih tegas dan transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Indonesia sendiri masih berada di urutan negara yang paling sering terjadi korupsi dan hal ini tentunya perlu perbaikan yang lebih baik lagi dari segi peraturan dan kesadaran masyarakatnya.
Pada peringatan hari anti korupsi sedunia (hakordia) Rabu, 16 Desember 2020, Presiden jokowi menyampaikan sambutannya secara virtual dari istana negara. Jokowi menyampaikan bahwa korupsi merupakan PR bagi semua elemen masyarakat yang harus dilawan bersama. Beberapa pesan yang disampaikan oleh beliau antara lain :
1. Â Terus dukung KPK
2. Ingatkan Pentingnya Pencegahan Korupsi
3. Tingkatkan Inovasi Untuk Cegah Korupsi
4. Minta Lembaga Pemerintah Tingkatkan Transparansi
5. Pangkas Regulasi yang Tumpang Tindih
6. Ingatkan Pentingnya Pengawasan Masyarakat
7. Perluas Pendidikan anti Korupsi
