Mohon tunggu...
Mila Ai Solihah
Mila Ai Solihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Syariah IPB University

Syarat untuk menulis ada tiga yaitu: menulis, menulis, dan menulis. (Kuntowijoyo)

Selanjutnya

Tutup

Money

Peningkatan Konsumsi Kosmetik Halal Indonesia di Masa Pandemi

28 Maret 2022   21:49 Diperbarui: 28 Maret 2022   22:14 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang mencapai 231.069.632 jiwa (Kemenag 2022). Jika dilihat dari jumlah masyarakat yang mayoritasnya merupakan muslim, sudah seharusnya untuk menjaga nilai-nilai islam termasuk dalam hal konsumsi. 

Dalam Alquran dijelaskan bahwa sebagai umat muslim dianjurkan untuk mengkonsumsi sesuatu yang sudah jelas kehalalannya. Maka tak heran jika Indonesia menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia mulai dari makanan, fashion, pariwisata hingga kosmetik.

Kosmetik dalam Pandangan Islam

Definisi kosmetika menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1175/MENKES/PER/VIII/2010, tentang Izin Produksi Kosmetika, kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Permenkes, 2010)

Kosmetik yang akan digunakan harus sehat dan tidak membahayakan kulit atau diri  penggunanya. Kosmetik yang dipilih harus benar-benar aman untuk digunakan serta bukan dari bahan yang dilarang syariat. Kehalalan suatu produk kosmetik adalah hal yang harus diperhatikan. 

Menurut Utami (2011)  Produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat Islam, yaitu : tidak mengandung babi dan bahan berbahaya dari babi, semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara Syariat Islam, semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, dan transportasinya tidak digunakan untuk babi atau barang tidak halal lainnya terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tatacara yang diatur menurut Syariat Islam. 

Islam menganjurkan bahwa umat muslim untuk memakai kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang tidak akan membahayakan tubuhnya, tidak berlebihan dan tidak  mengubah ciptaan Allah SWT, Islam telah memberikan batasan dalam persoalan berhias diri, batasan tersebut tersirat dalam Al-Qur'an (Surah Al-Ahzab : 33)

Artinya:

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Perkembangan Kosmetik Halal di Indonesia 

Tren dalam menggunakan kosmetik halal sedang berkembang pesat di kawasan Asia. Arab Saudi merupakan negara yang pertama kali sudah mengenal terkait kosmetik halal kemudian diikuti oleh Malaysia mengikuti tren untuk berkecimpung di industri kosmetik halal selama lima tahun terakhir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun