Mohon tunggu...
Miki Mayang
Miki Mayang Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dua anak

Tinggal di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Komik "pengen jadi baik 7" Karya Squ

3 November 2021   13:50 Diperbarui: 6 November 2021   19:31 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Miki Mayang

pengen jadi baik (PJB) adalah komik dakwah karya Squ, sosok lelaki kelahiran Surabaya yang besar di Jombang. Sejujurnya saya nggak menyangka kalau di era pandemi ini, ketika perekonomian sedang sulit, ternyata penjualan buku justru meroket. Termasuk komik dakwah, laris manis di pasaran. Sebab para orang tua butuh bacaan positif untuk putra-putrinya yang menghabiskan waktu nyaris di rumah saja.

Sebenarnya banyak komikus muslim, namun hanya beberapa saja yang tergerak hatinya untuk menerbitkan komik dakwah. Dan Squ termasuk salah satu dari yang beberapa itu.

Meskipun PJB-7 ini merupakan kelanjutan dari seri-seri sebelumnya, tapi karena alurnya yang maju mundur, membuat PJB selalu bisa dibaca dari seri mana saja. Tidak harus tertib mulai dari seri pertama ke seri selanjutnya.

Dan dalam menerbitkan karyanya ini, Squ memilih self publishing. Menurutnya, salah satu sebabnya karena ia nggak mau mengganti kata 'sholat' dalam dialog di komiknya, menjadi 'salat'. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan Iqbal Aji Daryono (IAD) di bukunya yang berjudul: berbahasa Indonesia dengan logis dan gembira. 

Dalam buku kuning tersebut, IAD menuliskan bahwa huruf shad dalam 'sholat', jelas berbeda dengan sin dalam 'salat'. Mengucapkan kata 'salat' ketika topik obrolannya adalah agama, akan membuat kata itu terasa berkurang bobot keseriusannya dan kehilangan kesakralannya.

Menurut IAD, standar penuturan dan penulisan bahasa Indonesia semestinya tidak mengabaikan sisi-sisi kesakralan, keyakinan, dan pandangan dunia para penuturnya. Sebab pemilik bahasa bukanlah rezim atau otoritas, melainkan masyarakat penutur.

Sikap ngotot menggunakan kata baku tanpa peduli realitas komunikasi di dunia nyata, akan membuat kita bicara di awang-awang, padahal yang kita ajak bicara adalah manusia yang kakinya menapak di bumi.

Di komik PJB ini, kita akan banyak menjumpai kata-kata nggak baku seperti ‘udah’, ‘pengen’, ‘kalo’, ‘ngga’, dan sebagainya. Bahkan PJB sudah nggak baku sejak dari judul, wkwkwk... Menurut Squ, selain gambarnya yang lucu dan ceritanya yang uwu-uwu, pemilihan kata yang santuy juga menjadi salah satu hal yang membuat PJB dekat dengan pembaca.

Squ itu komikus yang ramah. Melalui akun media sosialnya, ia suka menyapa pembaca dan membalas komentar-komentarnya, merepost insta story mereka dengan tulus, membagikan hadiah dan tanda tangan, juga menggambarkan karikatur bagi mereka yang beruntung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun