Pertemuan keluarga ini sangat penting, selain bermaksud untuk menjaga tali silaturahmi antar keluarga dan tetap mengetahui kabar dari saudara yang lain, juga untuk menghindari perkawinan antar saudara.
(Kalau tidak ada pertemuan ini, saya pasti tidak tau atau tidak kenal dengan anak paman atau bibi atau saudara lain yang tiba tiba saja sudah besar)
Tapi dalam buku besar itu, hanya tercatat 5 keturunan saja. Sedangkan keturunan yang sebelumnya sama sekali tidak ada. Dengan kata lain seluruh keluarga besar kami sama sekali tidak tahu siapa nenek moyangnya yang di Tiongkok sana.
Dalam silsilah keluarga saya melihat banyak saudara, yang mempunyai pasangan berlainan suku dan agama. Entah ada yang menikah dengan orang Jawa, Sunda atau orang dari luar Jawa seperti Batak, Ambon, Kalimantan dan sebagainya. Dan semua bergaul tanpa ada perbedaan sama sekali.
Begitu juga dalam lingkungan tetangga sekitar dan keseharian, ketika bekerja, berdagang dan berinteraksi. Semua bergaul tanpa ada yang mempermasalahkan suku sama sekali.
Ini saya kasih contoh tulisan Kong Agil... (tulisannya dipake lagi ya kong...Stop Mempertanyakan Etnis Admin)
Â
Salam Damai...