Dengan kemampuan bahasa, sedikit edit dan mengutak atik tulisan berita luar negeri, ditambah lagi dengan gambar gambar yang diberi keterangan sesuai kehendak penulisnya, maka jadilah berita HOAX dianggap nyata.
Untuk yang sepaham dengan penulisnya, tentu berita yang seperti inilah yang dinanti nanti. Dan berita yang seperti inilah yang sekarang semakin diminati orang. Sebuah berita alternatif yang aneh.
Maka berpijak dari situlah, mengapa banyak orang, pihak atau media yang ingin cepat populer dengan cara menampilkan atau membuat berita berita HOAX.
UNTUK MERAIH POPULER, MEREKA MEMANG SENGAJA MEMBUAT BERITA HOAX.
Mereka memang tidak malu dan tidak perduli jika dicemooh banyak orang. Semakin banyak orang yang baca, semakin banyak orang yang mencemooh, yang marah, memaki dan menghujat, justru membuat mereka semakin senang.
Mereka puas, senang karena misinya menjadi populer sudah tercapai. Mereka rela membayar kepopuleran dengan caci maki dan hujatan terhadap dirinya.
Apakah tidak tahu, bahwa mereka justru malah mentertawakan dengan terbahak bahak, orang yang memakinya? Apakah tidak tahu, bahwa mereka tidak perduli dengan apa yang kita maki?
Hanya saja sangat miris jika melihat mereka menggunakan berita tentang konflik dan musibah kemanusiaan sebagai berita HOAX. Yang akhirnya bisa mengundang konflik lain bahkan bisa memicu kebencian SARA. (banyak contohnya, seperti kasus pembantaian di Myanmar beberapa waktu lalu. Yang PHOTONYA ternyata HOAX)
Mereka yang melakukan seperti inilah yang menurut saya tidak punya empati sama sekali. Karena disaat orang sedang tertimpa musibah, malah mencari kepopuleran. Mereka juga sangat berbahaya, karena bisa mengadu domba antar anak negeri.
Namun sayangnya, hal ini tetap saja dibiarkan bahkan dimanfaatkan sebaik baiknya oleh beberapa elit politik, untuk menghajar pihak lain yang berseberangan. Mereka menggunakan berita HOAX, bahakn cenderung fitnah-dari media yang alternatif yang aneh yang tidak punya kedibilitasnya sama sekali- untuk meraih simpati pendukung fanatiknya.
Isu dan Gosip