Oleh sebab itu, tidak terlalu mudah dipengaruhi oleh tampilan gambar dalam suatu berita.
***
Inilah faktor penyebab dan tujuan pembuatan berita HOAX
Rating
Bad News is the Good News. itulah kata kuncinya.
Di saat arus deras informasi, setiap saat orang ingin secepatnya mendapat berita terkini. Maka, ketika terjadi sebuah ledakan peristiwa, merupakan panen raya bagi media guna menaikan ratingnya. Sehingga media berlomba lomba secepatnya meng update data.
Media yang terlambat meng update data akan segera ditinggalkan penggunanya. Maka dalam beberapa peristiwa, banyak media yang hanya menampilkan beritanya cuma beberapa kalimat saja.
Maka dari itu, benar kata Kang Pepih bahwa kecepatan menjadi faktor utama dibanding dengan ketepatan.
Jurnalis sangat paham, bahwa judul berita membuat daya tarik yang paling besar minat orang untuk membaca atau setidaknya mengklik. Maka untuk menaikan rating, sering kali media atau penulis membuat judul tulisan seheboh mungkin, sedangkan isi tulisan jauh berbeda dari judulnya.
Bagi penulis, sekali dua kali bolehlah melakukan itu, tapi kalau terlalu sering, orang akan sadar dan tidak mau lagi membacanya.
Begitu juga dengan pembaca, jangan hanya membaca judulnya saja tanpa meneliti lebih jauh isinya, karena bisa salah pengertian dan akibatnya nanti bisa fatal, yaitu mempermalukan diri sendiri.