Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 7 buku antologi dan kolaborasi : "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), dan "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar dari Pengalaman Penyintas Covid-19

7 Januari 2021   15:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   11:36 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, segera konsultasi ke dokter ketika ditemukan gejala-gejala yang tidak umum. Biasanya mereka yang terpapar Covid-19 memiliki berbagai macam gejala yang berbeda dari gejala Covid-19 pada umumnya. Oleh karena itu Covid-19 dijuluki penyakit 1.000 wajah.

Gejala yang dialami seseorang sulit diperkirakan akan berakhir dengan komplikasi ataukah sembuh. Bila mereka yang terpapar Covid-19 telah berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta, maka akan dapat berakibat fatal.

Banyak faktor yang mempengaruhi berat ringannya Covid-19. Sebagai contoh jenis kelamin, dimana secara umum pada wanita didapatkan gejala yang lebih ringan dibandingkan pria.

Termasuk juga tingkat virulensi Covid-19 yang belum banyak diketahui secara mendalam. Virulensi adalah takaran kemampuan mikroorganisme (virus) untuk menimbulkan penyakit.

Kedua, mendapat dukungan moril dari lingkungan sosial. Dukungan moril dari keluarga, sahabat, teman, tetangga dan masyarakat ini sangat penting artinya bagi mereka yang terpapar karena membuat batin mereka semakin kuat dan juga menumbuhkan semangat untuk menjalani pengobatan dan masa perawatan dari dokter dengan baik.

Sayangnya, dukungan moril ini kadang tidak menjadi perhatian utama dan terabaikan oleh lingkungan sosialnya. Mereka yang terdiagnosa Covid-19 bahkan dikucilkan dari lingkungan sosialnya, seakan-akan Covid-19 adalah penyakit kutukan dan aib yang memalukan bila seseorang terpapar Covid-19.


Ketiga, gunakan media sosial seperlunya. Mereka yang terpapar Covid-19 membutuhkan ketenangan diri. Dengan menggunakan media sosial seperlunya; bahkan jika memungkinkan untuk sementara tidak bermedia sosial; saat menjalani masa perawatan, penderita akan terhindar dari kondisi yang dapat melemahkan batinnya untuk sembuh. Kondisi itu seperti cuitan dan stigma negatif dari lingkungan sosial yang dapat membuat dirinya merasa "bersalah" terpapar Covid-19 dan minder.

Keempat, mencari informasi benar tentang Covid-19 dari sumber terpercaya. Saat ini kemajuan teknologi membuat segala informasi dapat dengan mudah diakses melalui media sosial, termasuk tentang Covid-19.

Hanya saja informasi yang ada kadang lebih banyak berita bohong (hoaks) dan tidak sahih. Sehingga kita sulit membedakan antara berita bohong dan berita sahih. Alangkah bijaksananya bila kita mencari informasi yang benar tentang Covid-19 dari sumber terpercaya, seperti : tenaga kesehatan.

Kelima, hindari stress dan konsentrasi pada penyembuhan. Agar cepat sembuh mereka yang terpapar harus dapat menjaga ketenangan pikirannya, menghindari stress dan konsentrasi pada penyembuhannya.

Keenam, istirahat yang cukup dan olahraga ringan. Istirahat yang cukup dan olahraga ringan akan dapat membuat kondisi penderita Covid-19 berangsur pulih dan sembuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun