Mohon tunggu...
Miftakhun Nikmah
Miftakhun Nikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Manajemen S1 Universitas Pamulang

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

2023, Ekonomi Dunia "Gelap Gulita"?

4 Desember 2022   19:36 Diperbarui: 4 Desember 2022   19:50 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva telah mengatakan ekonomi dunia pada 2023 akan gelap karena menghadapi resiko resesi dan ketidakstabilan pasar keuangan. IMF juga menegaskan prospek ekonomi global gelap gulita mengingat guncangan yang disebabkan pandemi covid-19, perang antara Rusia dan Ukraina hingga bencana iklim di semua benua, lantas apa dampaknya bagi Indonesia?

Resesi ekonomi merupakan momok bagi semua negara di dunia dan fenomena ini sangat berpengaruh terhadap sektor pajak, investasi, bahkan kualitas hidup masyarakat. Dan perekonomian global pun saat ini belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19, seperti IMF, dan juga bank dunia. Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti dan juga menegaskan kembali  adanya ancaman resesi. "mengenai resesi global tahun ini sulit dan tahun depan, sekali lagi saya saampaikan akan gelap, dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi," Ungkapnya.

Jika kita lihat dalam situasi resesi biasanya perusahaan akan melakukan efisiensi dan salah satunya melalui pengurangan beban gaji karyawan, alhasil pengangguran akan semakin meningkat akibat banyaknya gelombang PHK, seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, dan seperti freshgraduate pun juga akan sulit untuk mencari pekerjaan karena perusahaan-perusahaan berusaha untuk memangkas karyawan.

Dan apa sebenarnya penyebab resesi global? Saat ini kita melihat laju inflasi dunia meningkat, bukan hanya di Indonesia saja, bahkan di negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat saat ini kenaikan laju inflasi sudah sangat tinggi dan telah mencapai rekor tertinggi, dan untuk menekan laju inflasi sebenarnya banyak sekali bank Central di semua negara yang menaikkan suku bunga sebagai acuan untuk menekan laju inflasinya. Kemudian perlambatan ekonomi yang sebenarnya pemicunya adalah adanya pandemi covid-19, karena banyak sekali dampak yang kita rasakan hingga saat ini. Selain itu kenaikan harga pangan dan juga energi yang disebabkan oleh dampak perang Rusia dan Ukraina ini adalah salah satu alasan utama resesi ekonomi global 2023, pasalnya kedua negara ini merupakan produsen utama komoditas dan energi dunia, akibat perang ini harga komoditas terutama pangan dan juga energi melonjak tajam dengan cepat dan harga komoditas akan mempengaruhi harga bahan baku di tingkat industri, dan saat harga bahan baku semakin mahal harga jual semua akan ikut naik.

Kenaikan harga komoditas ini sangat mendorong adanya inflasi, dan Indonesia sebagai negara komoditas sangat penting untuk menyoroti harga-harga komoditas. Dan bank dunia juga memprediksi seandainya resesi memang terjadi, dampaknya akan lebih dirasakan oleh negara-negara maju dibandingkan dengan negara-negara berkembang.

Berdasarkan catatan dari bank dunia, solusi dan saran untuk pemerintah Indonesia yaitu dengan menjaga pemulihan ekonomi tetap tumbuh, menjaga daya beli masyarakat, dan APBN dijaga tetap sehat dan berkesinambungan untuk menghadapi resesi global.

Penulis : Miftakhun Nikmah (Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Pamulang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun