Nama              : Miftakhul Ana Khoirunisa
Nim               : 43223010175
Mata Kuliah       : Teori Akuntansi
Dosen Pengampu  : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., AK., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG
Pendahuluan
Di dunia modern yang serba data, akuntansi sering kali dipahami sebagai sekadar bahasa angka, alat untuk menghitung, mengukur, dan menilai. Laporan keuangan dianggap cermin objektif dari realitas ekonomi. Namun, di balik setiap angka terdapat kisah manusia: kerja keras, keputusan etis, dan nilai moral yang tidak dapat dijelaskan oleh rumus matematis semata.
Selama ini, banyak orang memandang akuntansi secara sempit, hanya sebagai sistem teknis tanpa unsur kemanusiaan. Padahal, di balik catatan laba, rugi, dan aset terdapat pergulatan batin, pertimbangan moral, serta makna hidup manusia sebagai makhluk sosial. Inilah yang coba diungkapkan oleh Wilhelm Dilthey, seorang filsuf Jerman yang membawa hermeneutika, ilmu tafsir dan pemahaman ke dalam ranah ilmu kemanusiaan.
Hermeneutika memandang bahwa memahami manusia tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama seperti memahami benda mati. Untuk memahami manusia, kita harus menafsirkan pengalaman hidupnya, bahasanya, dan nilai-nilai yang ia hidupi. Ketika pendekatan ini diterapkan pada akuntansi, muncul pandangan baru bahwa akuntansi bukan hanya ilmu tentang angka, melainkan juga ilmu tentang makna kehidupan ekonomi manusia.
Artikel ini membahas secara mendalam teori akuntansi dengan pendekatan hermeneutik Wilhelm Dilthey menggunakan unsur 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, How), dengan penjelasan berdasarkan setiap slide dalam materi kuliah Teori Akuntansi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa di balik angka-angka akuntansi, terdapat makna sosial, etika, dan spiritual yang tak kalah penting dari logika ekonomi itu sendiri.