Rendahnya pemahaman siswa terhadap teknologi komputer, khususnya sistem operasi, mendorong Miftakhul Rahman, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nurul Huda, untuk menggelar program pengenalan sistem operasi komputer dengan metode pembelajaran interaktif kepada siswa kelas 4 MI Darul Muttaqin pada 5 Agustus 2025. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) individu yang bertujuan meningkatkan literasi teknologi siswa dan mengubah mereka dari pengguna pasif menjadi pengguna yang memahami dasar-dasar teknologi komputer.
Program pengenalan sistem operasi komputer ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di MI Darul Muttaqin yang menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap teknologi komputer, khususnya sistem operasi, masih sangat terbatas. Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat di era digital saat ini, pemahaman terhadap teknologi komputer menjadi kebutuhan dasar yang harus dimiliki setiap individu, termasuk anak-anak usia sekolah dasar.
Siswa di sekolah ini hanya mengenal komputer sebagai alat untuk bermain game atau menonton video tanpa memahami komponen dasar yang memungkinkan komputer dapat berfungsi dengan baik. Mereka belum memahami apa itu sistem operasi, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa sistem operasi sangat penting dalam sebuah komputer. Pengetahuan mereka tentang komputer masih sangat superfisial dan terbatas pada penggunaan aplikasi-aplikasi sederhana untuk hiburan.
Kurangnya pengetahuan tentang sistem operasi menyebabkan siswa kesulitan dalam mengoperasikan komputer secara optimal dan tidak memahami fungsi-fungsi dasar yang ada di dalam komputer. Mereka tidak tahu mengapa komputer perlu di-restart, bagaimana cara mengelola file dan folder, atau mengapa terkadang komputer menjadi lambat. Pemahaman yang terbatas ini membuat mereka tidak dapat memanfaatkan potensi komputer secara maksimal.
"Saya melihat anak-anak ini sangat antusias menggunakan komputer, tetapi pemahaman mereka masih sangat terbatas. Mereka hanya tahu cara membuka game atau video, tapi tidak memahami bagaimana komputer bekerja di balik layar. Ini yang mendorong saya untuk memberikan edukasi tentang sistem operasi," ungkap Miftakhul Rahman.
Kondisi ini diperburuk dengan minimnya materi pembelajaran teknologi informasi yang dapat memberikan pemahaman konseptual kepada siswa tentang cara kerja komputer. Kurikulum yang ada belum memberikan porsi yang cukup untuk pengenalan teknologi secara mendalam, sehingga siswa hanya menjadi pengguna pasif tanpa memahami dasar-dasar teknologi yang mereka gunakan sehari-hari.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Miftakhul merancang program pengenalan sistem operasi komputer dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan praktis. Program ini dirancang khusus dengan metode pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik langsung, dimana siswa tidak hanya mendapatkan penjelasan konseptual tentang pengertian dan fungsi sistem operasi, tetapi juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan laptop.
Melalui program ini, siswa dapat melihat dan mengoperasikan komponen-komponen sistem operasi secara nyata dan langsung. Pendekatan hands-on learning dipilih karena sangat efektif untuk anak-anak usia sekolah dasar yang cenderung lebih mudah memahami konsep abstrak melalui pengalaman langsung dan visual.
Melalui sesi praktik hands-on yang dirancang khusus, siswa dapat memahami secara visual dan langsung bagaimana sistem operasi bekerja, mulai dari proses booting komputer ketika pertama kali dinyalakan, antarmuka pengguna yang mereka lihat setiap hari, hingga aplikasi-aplikasi dasar yang berjalan di atas sistem operasi. Dengan cara ini, konsep yang tadinya abstrak dan sulit dipahami menjadi konkret dan mudah dimengerti.