Mohon tunggu...
Miftahul Afdal
Miftahul Afdal Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Menjadi seperti mata air yang mengalir menghidupkan tumbuhan disekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BLT: Polemik Primadona di Tengah Pandemi Virus Corona

23 Mei 2020   16:52 Diperbarui: 23 Mei 2020   16:47 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wabah virus corona masih terus menghantui negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia, hampir 4 bulan sudah Indonesia masih berkelut dengan wabah virus corona.

Sejak masuk awal bulan Februari yang dikonfirmasi dua warga Indonesia positif virus corona akibat terjangkit dari WNA asal Jepang,  hingga kini kasus virus corona di Indonesia terus meningkat.

Berdasarkan data virus corona di Indonesia yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penganan virus corona, Achmad Yurianto, secara keseluruhan per Kamis ini, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 973 dalam 24 jam sejak Rabu (20/5/2020) pukul 12.00 WIB. Sehingga total 20.162 kasus Covid-19.

Tentu saja, dampak dari virus corona berpengaruh terhadap aspek ekonomi, sosial, dan juga politik. Tidak sedikit masyarakat yang terdampak kehilangan pekerjaan dan harus pulang kampung untuk tetap bertahan hidup.

Bukan hanya mereka yang berada di Kota saja merasakan dampak dari virus corona, tapi juga di Desa, dimana produksi petani kian melambat dan mengurangnya daya beli di masyarakat.

Sehingga, Pemerintah harus memutar otak berupaya untuk mengantisipasi dampak virus corona yang merembes kepada sendi penghidupan masyarakat, baik ditingkat Desa maupun Kota.

Bantuan Pemerintah Di Tengah Pandemi Virus Corona

Beragam bantuan dari Pemerintah ditengah pandemi virus corona telah tersalurkan, misal ada PKH, BPNT, BST Kemensos, BLT APBD, Sembako APBN dan APBD.

Diantara beberapa bantuan dari Pemerintah yang cukup menjadi perhatian ditengah-tengah masyarakat yaitu dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan besaran manfaat yang diterima yakni Rp.600.000 per KK dengan bertahap selama 3 bulan.

Dana BLT tersebut, dialokasikan melalui dana desa di masing-masing wilayah. Berdasarkan data yang dihimpun, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat sudah mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada 167.676 kepala keluarga (KK) di 8.157 desa yang tersebar 76 kabupaten se-Indonesia.

Pengalokasian dana desa untuk BLT disesuaikan dengan situasi dan kondisi di desa itu masing-masing, jika desa memiliki anggaran dana desa di bawah Rp 800 juta maka 25% dimanfaatkan sebagai BLT dana desa. Sedangkan yang anggarannya Rp 800 juta Rp 1,2 miliar maka besarannya 30% untuk BLT dana desa, sedangkan yang anggarannya di atas Rp 1,2 miliar besarannya 35%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun