Mohon tunggu...
Mifta Huljannah
Mifta Huljannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - miftahul

اللهم صلي علي سيد نا محمد

Selanjutnya

Tutup

Money

Performance Management yang Tepat di Masa Pandemi

11 Juli 2021   21:10 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:17 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Assalamualaikum semuaaaa

salam sehat untuk kita semua yaaaaa

Sebelumnya kita akan membahas terlebih dahulu  pengertian Performance Management

Performance management adalah proses dimana supervisor memastikan para stafnya menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan strategi dan gol dari perusahaan itu sendiri. Performance management juga memegang pemeran penting dalam mencapai keunggulan yang kompetitif.


Menurut Amstrong, performance management adalah suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam kelompok, individu ataupun organisasi melalui penjelasan dan juga pemahaman kinerja dalam sebuah struktur kerja yang jelas dalam standar, tujuan dan kompetensi yang sudah disepakati secara bersama.

Secara sederhana manajemen performa dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk membuat seluruh karyawan bisa satu langkah demi mencapai tujuan perusahaan yang berkelanjutan.

Karena setiap karyawan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka karakteristiknya juga berbeda. Sedangkan perusahaan membutuhkan karyawan-karyawannya bisa mencapai visi dan misi perusahaan.

Di sinilah penting adanya performance management. Penelitian membuktikan bahwa manajemen performa sangat erat hubungannya dengan keberhasilan suatu perusahaan.

Nah, sekarang sudah mengertikan performance management itu apa


Lanjut kita bahas sesuai dengan judul yang kita angkat pada artikel ini yaitu PERFORMANCE MANAGEMENET DI ERA PANDEMI.

Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan adanya pandemi COVID-19 yang mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia.Maka dari itu untuk mencegah penyebaran COVID-19, banyak perusahaan yang sudah harus mengimplementasikan cara kerja work from home (WFH) setelah adanya penyebaran virus corona di Indonesia sejak bulan Februari lalu.

Performance menagement di masa pandemi mendapat tantangan berat.  Kewajiban Working From Home (WFH) mengharuskan manajemen melakukan penyesuaian strategi penilaian kinerja.
Keadaan menuntut kegiatan bisnis untuk lebih dinamis. Target dan sasaran lebih bersifat jangka pendek dan lebih menuntut penggunaan sistem virtual. Dimana orang-orang saling terhubung secara riil time.

Pemerintah sudah mengimbau perusahaan untuk melarang pertemuan publik, pekerja yang boleh meninggalkan rumah dan pergi kantor adalah pekerja yang benar-benar diperlukan.

Salah satu bagian perusahaan yang harus terus beradaptasi terutama dengan adanya cara kerja WFH yaitu HRD.
Pekerja yang bekerja dari rumah membuat tantangan dan kesulitan tersendiri bagi HRD untuk terus memantau dan mengetahui bagaimana cara kelola kinerja karyawan.
Berbeda halnya dengan pekerja yang berada di kantor, HRD dapat terus memantau secara langsung kinerja karyawan perusahaan.
Berikut beberapa cara agar HRD mengetahui karyawan yang berkinerja memburuk setelah adanya WFH.

1. Memeriksa Kehadiran

Meskipun kehadiran bukan merupakan faktor utama dalam penilaian kinerja karyawan.

Tetapi, karyawan yang absen tepat waktu menunjukan bahwa karyawan terse but memiliki potensi untuk dapat mengembangkan perusahaan

2. Letakkan Tanggung Jawab pada Hasil Kerja

Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa kehadiran bukan merupakan faktor utama karena tidak semua karyawan harus bekerja pada waktu yang telah ditentukan.
Cara pertama tadi akan berhasil pada karyawan yang misalnya bekerja sebagai sales, telemarketing, business development dan sebagainya. Sayangnya, masih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dengan cara fleksibel.

Perusahaan dapat memberi tugas karyawan menggunakan sebuah aplikasi, sehingga ketika karyawan tersebut menceklis atau mencentang pada aplikasi tersebut setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Perusahaan juga harus realistis. Karena ketika pekerja dipaksa bekerja dari rumah karena satu dan lain hal.
Perusahaan harus menyerahkan tanggung jawab dan kendali sepenuhnya kepada karyawan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan karena dengan bekerja dari rumah, pasti ada hal lain yang harus diurus karyawan.

3. Percayakan Sepenuhnya pada Karyawan

Ketika karyawan sudah hadir, mereka sudah menyelesaikan pekerjaan karyawan di satu platform, jangan paksakankaryawan untuk menambahkan laporan pada platform atau dokumen lain yang hanya menambah pekerjaan mereka.
Jika  perusahaan tidak mempercayai karyawan untuk bekerja dari rumah,perusahaan semestinya tidak mempekerjakannya.
Jika memang sudah ada bukti bahwa pekerjaan mereka selama WFH memburuk atau menurun, perusahaan dapat segera menghubungi karyawan tersebut dan berusaha bersudut pandang yang lebih mendukung daripada menuduhnya.

Untuk itu,perusahaan perlu untuk menggunakan software yang sudah mencakup berbagai hal di atas agar mengetahui cara kelola karyawan yang bekerja dari rumah secara cepat, mudah dan tepat.
Ini juga akan berlaku pada karyawan.
Mereka akan memiliki hanya satu aplikasi yang dapat digunakan untuk absensi hingga melaporkan hasil pekerjaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun