Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cernak Sabita dan Nenek

10 Desember 2019   11:06 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabita, bocah kelas 5 SD itu baru pulang sekolah. Seharian ia belajar dan harus berjalan kaki dari sekolah ke rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter. Perutnya terasa lapar, minta diisi makanan. 

Buru-buru ia menuju meja makan. Seketika ia tak nafsu makan saat membuka tudung saji, tapi yang ia temui hanya sebakul nasi, oseng kangkung, dan tempe goreng.

"Nenek, lauknya mana, sih?" kata Sabita dengan nada keras.

Nenek sibuk di dapur menggoreng ayam. Ia tak mendengar teriakan Sabita. Maklum usianya sudah 70 tahun lebih dan daya pendengarannya mulai berkurang.

Sabita berjalan menuju dapur. Tiba-tiba ia menggebrak meja dapur. "Neneek, lauknya mana..?!" ucapnya dengan nada keras ditambah suara gebrakan meja. 

Nenek kaget. Potongan ayam goreng matang, yang baru diangkat dari wajan jatuh berhamburan di lantai.

"Astaghfirullah. Aduh, Sabita. Nenek jadi kaget. Lihat tuh, ayam gorengnya jatuh, nggak bisa dimakan," ucap Nenek.

"Nenek, sih dari tadi dipanggil nggak denger," kata Sabita masih memendam jengkel.

Nenek hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia mengambil sapu, membersihkan ayam goreng yang terserak, lalu membuangnya ke tempat sampah. 

Persediaan daging ayam mentah tidak ada lagi, nenek lalu menggoreng telur sebagai lauk pengganti untuk Sabita.

"Loh, kok telur ceplok? Kemarin telur, tadi pagi sarapan telur. Boseen," Sabita cemberut. Ia ngambek dan langsung menuju kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun