Harus diakui pada setiap diri manusia, selalu tidak lepas dari yang namanya harta. Alangkah baiknya jika didalam diri manusia tertanam jika saya memiliki harta saya akan gunakan harta dengan sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan juga yang membutuhkan.
Harta tetaplah penting. Dan yang selalu harus di ingat tentang harta yakni 2 hal. Pertama dari mana aku dapatkan harta ini? Ke-dua akan aku gunakan harta ini untuk apa? Jika dua pertanyaan tadi sudah bisa dijawab dengan lancar maka lanjutkanlah. Karena dengan memiliki harta yang banyak dan dapat digunakan di jalan yang benar akan lebih baik dibandingkan tidak memiliki harta dan bersikap sombong pula.
Karena harta pula setiap manusia menjadi berubah. Jika caranya dengan baik dan bisa di nikmati oleh semua akan lebih baik pula hasilnya namun jika harta yang dimiliki membuat dirinya pamer tentu saja akan terjadi permusuhan diantara sesama apalagi didepan orang yang sedang membutuhkan.
Tidak dipungkiri saat ini negara indonesia tercinta tengah berpesta. Tentu saja pesta politik tetapi terkadang jika kita terlalu tidak peduli akan keadaan justru akan merugikan diri sendiri. Lantas apa yang harus dilakukan?
Tahta atau jabatan tentu menjadi dambaan setiap orang. Apalagi jika tahta yang akan ditempati berada diposisi yang tinggi. Hal ini akan semakin besar pula godaan dan cobaan bahkan ancaman didepannya. Memiliki tahta yang tinggi tidak dijalani dengan baik akan berdampak buruk terhadap dirinya dan juga yang memercayainya. Jika kita mendapatkan jabatan yang lebih tinggi harus siap pula segalanya baik fisik dan mental yang terkuras, baik dari yang tidak suka terhadap perubahan anda sekarang. Kemudian saat anda menghadapi kenyataan harus lengser dan kembali ke kehidupan dengan masyarakat.
Menjadi seorang pemimpin harus merelakan bahwa dirinya bukan milik keluarga dan golongan semata tetapi milik semua. Seperti halnya jika menjadi presiden, ia bukan milik keluarga dan partai pendukungnya semata tetapi sudah menjadi bagian dari masyarakat umum. Jika jabatan digunakan dengan sebaik-baiknya hasilnya akan baik pula namun jika jabatan digunakan dengan jalan yang buruk tentu dampaknya akan buruk pula.
Kata.
Banyak orang hampir bunuh diri hanya karena kata-kata kasar atau menyakitkan. “Kamu memang anak durhaka, kamu tidak ada gunanya, kamu adalah sampah masyarakat, dsb.” Disisi lain banyak juga orang yang menjadi sukses karena pengaruh dari kata-kata yang menyemangati hidupnya. “Karena semangatmu, akhirnya saya bisa menyelesaikan soal ujian ini dengan lancar; terima kasih kawan atas semangatnya saat detik-detik menjelang pertandingan sepakbola berakhir dan hasilnya sungguh luar biasa, menang telak.”
Inilah yang disebut dengan kekuatan kata. Jika seorang pembalap, misalnya, bertanding tentu saja segalanya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya baik teknisi yang berpengalaman, performa mobil dan si pengendara itu sendiri dan juga ingat ada satu lagi semangat dan motivasi dari orang yang dicintainya apakah berupa kecupan atau doa atau apapun itu. Teriakan yang keras juga bisa, dll. Bahkan kekuatan kata-kata positif jka terus diterima dan didengar akan memengaruhi saraf-saraf di otak yang pada akhirnya memengaruhi pola kerja dan semangat dalam hidupnya.