Mohon tunggu...
Mickey Agustian Adi
Mickey Agustian Adi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis yang humanis

Halo Aku Agusti Adi setiyawan , saya mahasiswa, prodi saya dari S1 Sistem Informasi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya juga bekerja sebagai Housekeeping di salah satu rumah sakit di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha Keras untuk Membeli Setengah Mimpiku

5 Desember 2021   09:43 Diperbarui: 5 Desember 2021   10:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber; Amazon/Miss Tori via pinterest

pria manis bercampur soda yang memancarkan energi kegembiraan, Halo Namaku Adi. semua selamat membaca cerpenku ini.

Di suatu daerah di Jawa Tengah hidup sebuah anak yang saat itu berusia 18 tahun yang bernama Aas, aas yang mempunyai keinginan kuat untuk dapat berkuliah diluar daerahnya ini tak jarang sering berbicara dengan orang tuanya mengenai dirinya yang berkeinginan melanjutkan studynya dan pada saat itu orang tuanya hanya bisa berkata "kamu boleh berkuliah tapi tidak dengan menggunakan uang ayah lagi, karena biaya kuliah tidaklah sedikit, kau harus berkuliah dengan menggunakan uangmu sendiri, dari hasil keringatmu sendiri, dari situlah kau akan tahu bahwa betapa beratnya mencari uang hanya untuk membiayai diri sendiri". yang pada saat itu Aas yangn masih duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan kelas 12 sudah mulai menyisihkan uang jajannya, besar nominalnya pun tidak banyak hanya kisaran lima ribu rupiah atau paling sedikit tiga ribu rupiah yang ia masukan ke dalam celengan berbentuk ayam.

Pada saat setelah menempuh ujian nasional, Aas diberi kesempatan untuk mengikuti magang di sebuah toko retail didekat daerahnya selama 1 bulan yang penghasilannya akan dipergunakan untuk menambah uang nya untuk pergi mencari kerja. pada saat magang di toko tersebut Aas banyak diberikan ilmu tentang marketing bagaimana mendisplay barang dengan benar, tak jarang banyak karyawan yang senang dengan cara kerjanya. aas sering mendapat ajakan untuk mendaftar kerja di retail tersebut.

pada saat hari terakhir magang di toko retail tersebut, aas mendapat upah magangnya sebesar lima ratus ribu rupiah, sangat disyukuri mendapat uang sebesar itu.

Beberapa hari setelah itu ia hendak melengkapi berkas untuk melamar pekerjaan, seperti KTP, merubah KK, dan beberpa berkas lamaran yang ia harus siapkan, dan besoknya dia berangkat menuju Kota Yogyakarta. dianatara kota lain dia memilih Kota Yogyakarta sebagai pelabuhan pertamanya dalam berkarier, alasannya karena jarak antara Yogyakarta dengan tempat tinggalnya tak begitu jauh. dalam perjalanan menuju Yogyakarta, Aas memilih menggunakan Kereta Api karena Aas sendiri suka dengan Kereta dan sangat menikmati perjalanan di dalam kereta, butuh waktu dua jam setengah untuk sampai di Yogykarta. setelah sampai di Yogyakarta, Aas mulai menghubungi saudaranya yang sedang menempuh kuliah di Yogyakarta, Aas pun diminta untuk menuju tempat dimana ia akan dijemput, pada saat itu Aas dijemput di daerah dekat UIN Sunan Kali Jaga, ia menunggu hampir setengah jam dan akhir nya jemputan pun datang, Aas dibawa menuju Kost an saudaranya.

Keesokan harinya Aas mulai mencari pekerjaan yang ia tuju yaitu masih satu payung dengan toko retail yang dulu aas magang, Aas diantar oleh saudaranya dan ditinggal karena saudaranya ada jadwal kuliah, setibanya di kantor tersebut, aas lupa membawa pas photo dan akhirnya dia mencari tukang cetak photo dengan berjalan kaki, saking aas bersemangat mencari tukang cetak foto dia tidak berasa bahwa dia sudah menempuh jarak kurang lebih 6 Km dari lokasi ia melamar kerja dana khirnya dia menemukan jasa cetak foto. setelah mencetak ulang foto, aas kembali menuju tempat melamar dengan menggunakan Bus Trans Jogja, setibanya aas di tempat lamaran kerja, dia tiba tiba di berhentikan oleh satpam disana dan satpam disana mengatakan bahwa pendaftaran untuk melamar sudah selesai alias sudah tutup dan dapat kembali melamar pada keesokan harinya. sambil menunggu waktu esok aas berniat menaruh lamaran kerja di area restoran dekat Jl.magelang, setelah itu dia menuju tempat toko roti dimana toko roti tersebut merupakan tujuan lamaran aas berdasarkan info lamaran kerja di sebuah sosial media.

Dan tepat esok harinya Aas pergi menuju tempat dimana ia melamar dan dibatalkan karena waktu a sudah tidak melayani lowongan pekerjaan. setelah ia masuk ke dalam ia diarahkan masuk ke dalam ruang seleksi karyawan, disana dia diberi test tulis, tes kesehatan fisik, dan dari serangkaian seleksi Aas lolos seleksi sebagai pramuniaga, dan harus menunggu pelatihan training kurang lebih 7 hari kedepan, dan aas memutuskan untuk mencari kos di daerah dekat kota, karena Aas sangat tidak enak hati jika dia menumpang terus terusan di kost an saudaranya itu. setelah mnedapat kost an yang murah, Aas mendapat info jika akan ada jobfair pada dua hari mendatang di Klaten. setelah dua hari telah tiba dia menghadiri jofair di Klaten itu, aas sangat antusias mengikuti jobfair tersebut, Aas memilih 3 perusahaan yang ia lamar.

setelah pulangnya ia dari jobfair sorenya ia meminta izin kepada bapak kost untuk mengakhiri masa kostnya karena materi tidak cukup jika dia belum mendapat pekerjaan dan akhirnya ia memilih pulang ke kampung sambil menunggu jadwa seleksi di Solo tiga hari kedepannya.

setelah menunggu waktu 3 hari aas bertolak menuju Solo untuk menghadiri seleksi karyawan di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang obat obatan, dari kampung menuju Solo aas kembali menggunakan kereta api, setlah waktu tempuh kurang lebih 4 Jam Aas tiba di Kota Solo, dari Stasiun pemberhentiannya Aas jalan kaki menuju tempat seleksi karyawan itu, dengan semangat berjalan yang jarak tempuhnya kurang lebih 5 Km, aas tanpa lelahnya berjalan karena menurutnya ia lebih baik jalan kaki dari pada harus naik Ojek atau becak. setibanya di tempat seleksi karyawan, aas mengikuti serangkaian seleksi demi seleksi dan akhirnya disuruh menunggu sampai 7 hari mendatang, Aas akhirnya kembali ke Yogyakarta dan tidak menemui saudaranya lagi karena takut merepotinya, ia menginap di suatu masjid dekat dengan kost an nya dahulu, disana ia diizinkan menginap dan harus menyerahkan KTP sebagai jaminannya, keesokan harinya Aas tak henti hentinya mencari pekerjaan lagi di Yogyakarta, ia tidak bisa berpangku tangan dengan lamaran yang ia taruh di berbagai tempat. Dia berjalan menuju tukang cucian kereta dan mendaftar di area tersebut dan kemudian aas sorenya harus meninggalkan Yogyakarta, dan harus pulang ke kampung.

Dua hari Aas di kampung tak ada sedikitpun yang memanggil, dan akhirnya pada malamnya aas di hubungi oleh pihak yang bekerja dibidang kebersihan kereta Yogyakarta, dan aas diharap paginya sudah sampai di kantor dan dia ditempatkan di mess yang khusus untuk orang perantau.

Aas bekerja sebagai cleaning diatas kereta api yang mana dia harus membersihkan kereta ketika kereta itu jalan dari Yogyakarta-Jakarta PP, Yogyakarta-Surabaya PP, dan Yogyakarta - Malang PP, tergantung pada saat itu aas berdinas kereta api yang berelasi mana.

Ketika aas sudah bekerja tiba-tiba ditengah ia sedang bekerja di dalam kereta aas ditelfon oleh pihak yang merektrut aas dulu untuk melakukan panggilan training, sangat disayangkan aas sudah mendapat pekerjaan, dan dia dengan rasa sedikit kecewa menolaknya, karena disisi lain aas harus memikirkan pengeluaraan yang ia dapatkan ketika ia menjalani training.

pada 2 bulan ia bekerja aas hanya diupahi 650.000 ribu saja, karena terdapat permainan dari orang dalamnya, aas akhirnya aas protes terhadap gajinya yang tidak kunjung naik. setelah protes Aas diberikan gaji sisanya dan ia menerima uang 1.800.000 atas trip per perjalanannya.

setelah akhir tahun 2016 perusahaan yang menaungi aas akhirnya harus mengkhiri kontrak denga KAI karena memang perusahaanya selalu bermasalah dengan sistem penggajian dan ketepatan memberikan upah.

setelah mendapat upah pertamanya di perusahaan yang baru akhirnya aas mencari kost kost an yang sederhana. pada saat sudah menemukan kost yang cocok di sana ia disambut dengan ramah oleh penghuni kos yang mayoritas memeluk agama nasrani, dan ia sangat dihormati disana dikarenakan rasa toleransi antar umat di kostnya terbilang sangat erat sekali.

Disana  aas selalu diingatkan untuk sholat, shalat jum’at, buka puasa bersama, dan yang paling berkesan untuk aas pada saat itu adalah ketika aas sakit, teman kost nya sangat peduli ketika aas sedang sakit, dan tidak jarang aas diberikan makanan atau cemilan oleh mereka.apalagi ketika kala itu aas sedang sakit batuk dan demam, batuknya itu sangat parah sekali hilngga terdengar sampai ke kamar-kamar penghuni kos lainnya, salah satu dari mereka mengetok pintu dan memberikan obat batuk tetapi aas sebelumnya sudah berobat ke rumah sakit dan harus menghabiskan obat dari rumah sakit dan akhirnya oleh aas tidak diterima karena sudah ada obatnya.

Di saat bekerja di dalam kereta tak jarang bagi aas ketika perut mulai lapar dan uang pun tinggal sedikit aas selalu memungut dan memakan makanan yang habis dimakan penumpang, tetapi apa yang dimakan aas tidak semua bekas dari penumpang, aas selalu pilih-pilih, jika itu makanan masih bersegel, atau separuh makan dan tidak bekas tumpahan, aas masih bisa memakannya.

Setiap dari hasil gajian perbulannya aas langsung ia sisihkan berpa ratus untuk keperluan pembayaran kuliahnya, dia hanya menyisihkan 100.000, 200.000 dan berpapun itu yang terpenting diatas 100.000, ketika sebelum libur aas kerap pulang ke kampung untuk pulang karena besoknya libur. Aas pulang menggunkan kereta yang dimana dia ikut sebagai pegawai Lepas Dinas  atau biasa disebut (LD), dia tetap menggunakan seragam dan sebelumnya sudah izin kepada sang pemimpin perjalanan yaitu kondektur, pada saat perizinan kepada kondektur pun tak jarang aas kerap ditolak, bergantung kepada kondektur pada waktu itu orangnya bisa diajak kompromi atau tidak.

Pada saat ahir tahun PT KAI dan Perusahaan Cleaning yang menaungi aas akhirnya harus mengakhiri kontraknya, pada saat itu aas diminta memilih melanjutkan dengan PT Yang akan mengakhiri kontrak atau tetap melanjutkan di kereta tetapi dengan PT yang baru. Aas pun bingung dan akhirnya aas memutuskan mengikuti PT perusahaan yang lama dan aas akhirnya keluar dari kereta api, kemudian aas meminta kepada HRD setempat untuk dipindahkan ke area di Jakarta, dan hasilnya tidak diizinkan untuk mutasi ke luar daerahnya, karena pada saat itu di area Jateng/DIY sangat membutuhkan banyak karyawan. Lalu HRD tidak mau ambil pusing ketika hal ini terjadi di area nya. Akhirnya aas memilih ditempatkan di area Mall di area sekitar Jl.magelang, di are tersebut aas sangat agak senang karena aas dapat merencanakan ingin melanjutkan kuliahnya, ketika Uang sudah terkumpul lumayan untuk membayra pembayaran awal kuliah dia akhirnya mendaftar kuliah di area dekat Kota Yogyakarta.

sumber: pinterest
sumber: pinterest

Pada saat pendaftaran aas memilih prodi Teknik Informatika, yang dimana sebelumnya aas sudah pernah menggeluti dibidang komputerisasi, aas mengambil kuliah reguler sore, dan pada saat bekerja aas selalu mendapat shift kerja middle atau bekerja pada pukul 10.00 s/d 18.00. sedangkan kuliahnya dimulai pada pukul 17.00, sedikit telat 1 jam dari jam pulang kerjanya.tetapi dosen aas seudah memahami karena kebanyakan Mahasiswa disitu merupakan mahasiswa yang sudah bekerja. Seiring berjalannya waktu aas dapat melanjutkan kegiatan kuliah sambil bekerja, ia sangat bersyukur dan senang pastinya karena apa yang menjadi keinginannya dapat berkuliah sambil kerja terwujud karena usahanya sendiri, dan orangtua di kampungnya sangat senang mendengar aas dapat berkuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun