Mohon tunggu...
Mickey Agustian Adi
Mickey Agustian Adi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis yang humanis

Halo Aku Agusti Adi setiyawan , saya mahasiswa, prodi saya dari S1 Sistem Informasi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya juga bekerja sebagai Housekeeping di salah satu rumah sakit di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha Keras untuk Membeli Setengah Mimpiku

5 Desember 2021   09:43 Diperbarui: 5 Desember 2021   10:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber; Amazon/Miss Tori via pinterest

Aas bekerja sebagai cleaning diatas kereta api yang mana dia harus membersihkan kereta ketika kereta itu jalan dari Yogyakarta-Jakarta PP, Yogyakarta-Surabaya PP, dan Yogyakarta - Malang PP, tergantung pada saat itu aas berdinas kereta api yang berelasi mana.

Ketika aas sudah bekerja tiba-tiba ditengah ia sedang bekerja di dalam kereta aas ditelfon oleh pihak yang merektrut aas dulu untuk melakukan panggilan training, sangat disayangkan aas sudah mendapat pekerjaan, dan dia dengan rasa sedikit kecewa menolaknya, karena disisi lain aas harus memikirkan pengeluaraan yang ia dapatkan ketika ia menjalani training.

pada 2 bulan ia bekerja aas hanya diupahi 650.000 ribu saja, karena terdapat permainan dari orang dalamnya, aas akhirnya aas protes terhadap gajinya yang tidak kunjung naik. setelah protes Aas diberikan gaji sisanya dan ia menerima uang 1.800.000 atas trip per perjalanannya.

setelah akhir tahun 2016 perusahaan yang menaungi aas akhirnya harus mengkhiri kontrak denga KAI karena memang perusahaanya selalu bermasalah dengan sistem penggajian dan ketepatan memberikan upah.

setelah mendapat upah pertamanya di perusahaan yang baru akhirnya aas mencari kost kost an yang sederhana. pada saat sudah menemukan kost yang cocok di sana ia disambut dengan ramah oleh penghuni kos yang mayoritas memeluk agama nasrani, dan ia sangat dihormati disana dikarenakan rasa toleransi antar umat di kostnya terbilang sangat erat sekali.

Disana  aas selalu diingatkan untuk sholat, shalat jum’at, buka puasa bersama, dan yang paling berkesan untuk aas pada saat itu adalah ketika aas sakit, teman kost nya sangat peduli ketika aas sedang sakit, dan tidak jarang aas diberikan makanan atau cemilan oleh mereka.apalagi ketika kala itu aas sedang sakit batuk dan demam, batuknya itu sangat parah sekali hilngga terdengar sampai ke kamar-kamar penghuni kos lainnya, salah satu dari mereka mengetok pintu dan memberikan obat batuk tetapi aas sebelumnya sudah berobat ke rumah sakit dan harus menghabiskan obat dari rumah sakit dan akhirnya oleh aas tidak diterima karena sudah ada obatnya.

Di saat bekerja di dalam kereta tak jarang bagi aas ketika perut mulai lapar dan uang pun tinggal sedikit aas selalu memungut dan memakan makanan yang habis dimakan penumpang, tetapi apa yang dimakan aas tidak semua bekas dari penumpang, aas selalu pilih-pilih, jika itu makanan masih bersegel, atau separuh makan dan tidak bekas tumpahan, aas masih bisa memakannya.

Setiap dari hasil gajian perbulannya aas langsung ia sisihkan berpa ratus untuk keperluan pembayaran kuliahnya, dia hanya menyisihkan 100.000, 200.000 dan berpapun itu yang terpenting diatas 100.000, ketika sebelum libur aas kerap pulang ke kampung untuk pulang karena besoknya libur. Aas pulang menggunkan kereta yang dimana dia ikut sebagai pegawai Lepas Dinas  atau biasa disebut (LD), dia tetap menggunakan seragam dan sebelumnya sudah izin kepada sang pemimpin perjalanan yaitu kondektur, pada saat perizinan kepada kondektur pun tak jarang aas kerap ditolak, bergantung kepada kondektur pada waktu itu orangnya bisa diajak kompromi atau tidak.

Pada saat ahir tahun PT KAI dan Perusahaan Cleaning yang menaungi aas akhirnya harus mengakhiri kontraknya, pada saat itu aas diminta memilih melanjutkan dengan PT Yang akan mengakhiri kontrak atau tetap melanjutkan di kereta tetapi dengan PT yang baru. Aas pun bingung dan akhirnya aas memutuskan mengikuti PT perusahaan yang lama dan aas akhirnya keluar dari kereta api, kemudian aas meminta kepada HRD setempat untuk dipindahkan ke area di Jakarta, dan hasilnya tidak diizinkan untuk mutasi ke luar daerahnya, karena pada saat itu di area Jateng/DIY sangat membutuhkan banyak karyawan. Lalu HRD tidak mau ambil pusing ketika hal ini terjadi di area nya. Akhirnya aas memilih ditempatkan di area Mall di area sekitar Jl.magelang, di are tersebut aas sangat agak senang karena aas dapat merencanakan ingin melanjutkan kuliahnya, ketika Uang sudah terkumpul lumayan untuk membayra pembayaran awal kuliah dia akhirnya mendaftar kuliah di area dekat Kota Yogyakarta.

sumber: pinterest
sumber: pinterest

Pada saat pendaftaran aas memilih prodi Teknik Informatika, yang dimana sebelumnya aas sudah pernah menggeluti dibidang komputerisasi, aas mengambil kuliah reguler sore, dan pada saat bekerja aas selalu mendapat shift kerja middle atau bekerja pada pukul 10.00 s/d 18.00. sedangkan kuliahnya dimulai pada pukul 17.00, sedikit telat 1 jam dari jam pulang kerjanya.tetapi dosen aas seudah memahami karena kebanyakan Mahasiswa disitu merupakan mahasiswa yang sudah bekerja. Seiring berjalannya waktu aas dapat melanjutkan kegiatan kuliah sambil bekerja, ia sangat bersyukur dan senang pastinya karena apa yang menjadi keinginannya dapat berkuliah sambil kerja terwujud karena usahanya sendiri, dan orangtua di kampungnya sangat senang mendengar aas dapat berkuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun