Indonesia Timur yang sejak jaman dahulu kala, jaman purba kala, seperti kurang tersentuh dan seakan ‘jijik’ untuk dijamah, kini mulai mendapat sentuhan magis dan penuh pesona. Pemerintah tancap gas membangun dan mempersiapkan infrastruktur di sana-sini. Waduk serentak dibangun di Aceh, Sulawesi Selatan, Nusatenggara Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Jalan-jalan toll juga dibangun di berbagai daerah di Indonesia Timur. Jokowi tidak main-main dalam hal ini.
Kemudian saya pernah membaca program kerjasama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang membuat saya cukup senang. Kerjasama ini telah berhasil melakukan ekspor perdana yaitu sekitar 24 ton ikan Muroaji dari Tahuna, salah satu daerah di Provinsi saya, Sulawesi Utara (kawasan pulau terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina) yaitu pada tanggal 12 Mei 2016. Perhatian pemerintah terhadap Indonesia Timur memang menggembirakan.
Dana sebesar Rp313,5 triliun digelontorkan pemerintah untuk membangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia pada 2016 ini. Supaya apa semua itu? Jelas supaya ketimpangan (gap) atau jurang pemisah antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur akan semakin dikurangi, kalau bisa ya dinihilkan.
Membangun dari pinggir adalah konsep pembangunan yang dicanangkan Jokowi. Konektivitas antar provinsi, daerah, atau antar wilayah akan semakin menjadi kenyataan. Pembangunan yang “Indonesia Sentris bukan Jawa Sentris,” kata Jokowi. Butir ke-3 dari Nawacita sudah jelas mengatakan tentang membangun Indonesia dari pinggiran tersebut.
Jangan Lupain Jembatan Tradisional
Saya pernah dengar kawan saya, orang yang sangat bijak suatui ketika bilang begini ke saya, “Jikalau engkau tidak sanggup membangun jalan raya di kota, maka kumpulkan saja batu dan bangun jalan kecil di desa, yang dapat dilalui orang menuju ke sumber mata air.”
Sejalan dengan pemikiran Pak Jokowi, saya bermaksud mengingatkan saja, dan memberi usul. Jikalau konsep pembangunan dari pinggir itu benar-benar fakta di lapangan, maka jangan lupa juga soal jembatan. Iya betul, jembatan. Jem-ba-tan!
Saat ini pembangunan jembatan penghubung antar propinsi, antar daerah, antar wilayah terus dibangun, nampaknya sudah mulai sesuai dengan harapan. Jembatan memang adalah salah satu infrastruktur yang amat penting dan tidak boleh tidak diperhatikan.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki puluhan ribu pulau, ratusan sungai besar, ribuan sungai kecil, tentu saja amat memerlukan kehadiran jembatan-jembatan penghubung. Nah, menurut catatan yang dapat saya telusuri, ada beberapa data tentang jembatan-jembatan terpanjang yang dibangun dan dimiliki republik ini. Kita ini sebetulnya kaya jembatan sih.
Jembatan yang terpanjang di Indonesia saat ini adalah Jembatan Suramadu (Surabaya - Madura) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Bayangkan saja, panjang jembatannya adalah 5438 meter dengan lebar yang tak kurang dari 30 meter. Jembatan ini dibangun pada tahun 2003 lalu diresmikan penggunaannya pada tahun 2009. Sungguh membanggakan.